Meski ditawari kursi Ketua MPR oleh Koalisi Merah Putih, namun Partai Demokrat akhir tidak mengambil posisi tersebut dengan maksud menunjukkan bahwa Demokrat tidak haus kekuasaan dan jabatan.
Juru bicara partai Demokrat Ruhut Sitompul menjelaskan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta Demokrat untuk tidak menduduki posisi Ketua MPR dalam paket pimpinan yang diajukan koalisi merah putih.
"Pak SBY membuktikan kalau jabatan bukanlah segalanya," kata Ruhut usai sidang paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu pagi (08/10).
Menurut Ruhut, SBY menyadari betul bahwa Partai Demokrat sejauh ini adalah partai penyeimbang yang tidak bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat mapun Koalisi Merah Putih. Sebab itu pula Demokrat enggan mengambil posisi tertinggi ketika bergabung dalam paket yang diusung salah satu pihak.
"Kami sejak awal sebenarnya ditawari jadi Ketua MPR. Tetapi pesan Pak SBY, biar everybody happy, bukan kekuasaan yang kami kejar," ujar Ruhut.
Koalisi Merah Putih pun akhirnya mengusung paket dengan komposisi Zulkifli Hasan (PAN) sebagai calon ketua MPR, didampingi empat calon wakil ketua MPR, Mahyudin (Golkar), EE Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan Oesman Sapta (DPD).
Paket tersebut keluar sebagai pemenang dengan mendapatkan 347 suara. Paket yang diusung koalisi Jokowi-JK hanya mendapatkan 330 suara. Satu suara lain abstain.
© Copyright 2024, All Rights Reserved