Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebaik berpikir ulang terhadap sejumlah rencananya dalam merevisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika revisi itu justru melemahkan lembaga pemberantasan korupsi tersebut, publik pasti akan melawannya. Pola pikir yang coba dibangun Komisi III DPR bahwa KPK nantinya akan fokus pada pengawasan dan pencegahan tanpa wewenang penindakan tidak bisa dimengerti.
Setidaknya, demikian pendapat yang dikemukakan mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto terkait rencana Komisi III DPR yang berniat melakukan sejumlah revisi terhadap kewenangan KPK.
Ia menegaskan, siapa saja yang berusaha untuk membubarkan dan melemahkan KPK, pasti akan dilawan. Tanpa terkecuali anggota DPR. “Kita bersepakat menjaga agar KPK tidak dibubarkan atau dilemahkan. Kita akan melawan siapa saja yang akan melemahkan," ujar Sutarto kepada pers, di Jakarta, Jumat (16/03).
Sutarto mengaku tidak mengerti dengan pola pikir yang dikembangkan Komisi III DPR yang lebih menekankan pencegahan tapi memandulkan penindakan dalam merevisi UU KPK. “Saya tidak paham dengan cara berpikir anggota DPR yang meminta KPK hanya melakukan pengawasan dan penangkalan tanpa penindakan," kata Sutarto.
Komisi III DPR sebaiknya berpikir ulang, sebelum menghilangkan fungsi penindakan yang dipunyai KPK saat ini. “Kalau penindakan dihilangkan dari KPK, sekalian saja dibubarkan. Pencegahan itu bukan tanggung jawab utama dari KPK.”
Mantan KSAD yang pernah menjadi tim pembela Bibit Samad Waluyo-Chandra M Hamzah semasa menjadi pimpinan KPK tersebut mengatakan, studi banding yang dilakukan Komisi III DPR ke luar negeri dengan dalih ingin merevisi UU KPK hanyalah merupakan kelakar. “Saya pikir enggak perlu studi banding ke luar negeri untuk mengkaji KPK. Pakai logika juga bisa," ujar dia.
Sutarto menyebut, banyak pejabat korup yang kini ketakutan dengan sepak terjang KPK. Mmencoba menghilangkan fungsi penindakan KPK dicurigainya sebagai salah satu cara untuk mengurangi ketakutan saat mereka melakukan korupsi. “Kalau tidak salah, kenapa mesti takut?" ujar Sutarto.
© Copyright 2024, All Rights Reserved