PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis mampu mencapai target nilai transaksi harian Rp 7 triliun pada tahun ini. Optimisme itu muncul karena harapan perbaikan situasi ekonomi pada semester II tahun 2015 ini. Saat ini, secara rata-rata nilai transaksi BEI baru mencapai angka Rp 6,3 triliun per hari.
“Kami harapkan adanya perbaikan pada semester II tahun ini. Harapannya situasi ekonomi semakin kondusif," ujar Direktur BEI Samsul Hidayat di gedung BEI, Jakarta, Jumat (03/07).
Terkait rencana perubahan fraksi harga saham, Samsul menyatakan BEI masih mengkaji hal tersebut. "Saat ini masih ada 3 fraksi. Nantinya belum tahu, bakal lebih banyak atau lebih sedikit. Kami masih mengkaji dulu," ujar dia.
Samsul menambahkan, adanya perubahan fraksi harga saham tidak bakal serta merta bakal mendongkrak kinerja nilai transaksi harian secara signifikan. Menurutnya, hal itu lebih bertujuan menambah likuiditas transaksi.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyatakan bakal merubah beberapa aturan dagang. Salah satu aturan dagang yang bakal diubah adalah ukuran fraksi saham.
Pada awal 2014, direksi BEI sebelumnya mengimplementasikan penurunan satuan perdagangan (lot size). Saat ini, satu lot setara 100 lembar saham dari sebelumnya satu lot sama dengan 500 lembar saham. Perubahan tersebut termasuk perubahan fraksi dan kelompok harga yang disederhanakan dari 5 kelompok menjadi 3 kelompok.
Tiga kelompok fraksi harga saham tersebut adalah kelompok pertama dengan harga di bawah Rp500 memiliki perubahan harga (tick price) per Rp1 dengan pergerakan maksimal Rp20.
Sementara kelompok kedua ditetapkan dengan harga antara Rp 500-Rp5 ribu memiliki perubahan harga per Rp5 dengan pergerakan maksimal Rp100. Kemudian pada kelompok ketiga dengan harga di atas Rp5 ribu memiliki tick price Rp25 dengan pergerakan maksimal Rp500.
© Copyright 2024, All Rights Reserved