Seorang tersangka pelaku pembunuhan terhadap pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov, tewas mengenaskan setelah meledakkan diri dengan granat. Sementara itu, 5 tersangka lainnya dalam kasus yang sama sudah mulai diadili.
Pria berusia 30 tahun yang menjadi tersangka keenam itu, melemparkan sebuah granat pada polisi yang mengepung tempat tinggalnya di Grozny, Chechnya, Sabtu (07/03). Pria itu kemudian meledakkan satu granat lain dalam aksi bunuh diri.
Daily Mail, Minggu (08/03), menyebutkan, lima tersangka termasuk seorang polisi di Chechnya telah dibawa ke persidangan.
Tewasnya Boris yang dikenal sebagai pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, Februari lalu, segera dimanfaatkan oleh Presiden Ukraina Petro Poroshenko untuk membuat tudingan terhadap Putin. Namun dengan tertangkapnya para tersangka, tuduhan justru dapat berbalik pada Ukraina dan negara-negara Barat, yang selama ini selalu berusaha memojokkan Putin.
Putin menyebut pembunuhan Boris sebagai provokasi, yang berarti siapa pun pelakunya berniat mendiskreditkan Rusia.
Seorang tersangka yang tertangkap, Zaur Dadayev, telah mengaku bersalah. Namun belum diketahui motif pembunuhan Boris. Badan penyelidik Rusia menyatakan tengah melihat beberapa kemungkinan motif, termasuk apakah ada upaya mencemarkan citra Putin.
Para kolega Boris meminta otoritas menyelidiki otak pembunuhan, bukan hanya pelakunya. "Sangat penting bahwa persoalan ini tidak terbatas pada penahanan para penembak. Tugas kunci adalah mengidentifikasi dan menangkap siapa yang memerintahkan pembunuhan," kata Ilya Yashin, sekutu terdekat Boris.
© Copyright 2024, All Rights Reserved