Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, persaingan bisnis secara global akan semakin ketat. Oleh sebab itu, Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan (KP) terus meningkatkan kapasitasnya dengan pelatihan dan sertifikasi keahlian.
"Hingga saat ini secara umum masih terdapat beberapa permasalahan pokok SDM di Indonesia, termasuk di sektor kelautan dan perikanan. Salah satunya peningkatan kualitas SDM dan masih belum merata," kata Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP, Rifky Effendi Hardijanto di sela-sela Temu Industri dan Rapat Kerja Teknis Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan (LSP-KP) di Jakarta, Senin (08/08).
Permasalahan lain, lanjutnya, hingga saat ini masih terjadi kesenjangan antara lulusan di Indonsia bagian barat dan timur dimana di Indonesia bagian timur tingkat pendidikannya masih rendah. Tak hanya itu, permasalahan lainnya tren pengangguran terbuka bergeser dari angkatan kerja berpendidikan rendah menjadi pendidikan tinggi.
"Sehingga status pekerjaan utama di dominasi oleh pekerja informal. Karena belum semua industri merekrut SDM yang berbasis kompetensi. Maka yang ada lapangan kerja masih terbatas dan angkatan wirausaha masih rendah," ungkapnya.
Salah satu solusi dalam memecehkan masalah tersebut, ujar dia, adalah melalui pelatihan berbasis kompetensi. Pelatihan tersebut mampu menghasilkan SDM terlatih yang bisa mendukung industri kelautan dan perikanan. Sehingga lulusan pelatihan bisa mengikuti uji kompetensi untuk selanjutnya mendapatkan sertifikasi keahlian.
"Dengan harapan, mereka bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri di bidang kelautan dan perikanan. Karena dengan pelatihan yang dilengkapi dengan ujian kompetensi akan menghasilkan tenaga kerja kompeten dan siap bersaing dengan SDM dari luar negeri," ujarnya.
Dijelaskan, sertifikasi memiliki banyak mannfaat. Bagi tenaga kerja, sertifikasi bisa dijadikan sebagai bukti formal kopetennya. Karena sertifikasi tersebut mampu meningkatkan kepercayaan diri, daya saing dan karier. Sedangkan, bagi para pengusaha, sertifikasi bisa meningkatkan efisiensi rekrutmen, memudahkan mutasi, meningkatkan produktivitas, dan memudahkan pengaturan remunerasi.
"Kalau bagi pemerintah, sertifikasi akan memudahkan audit kualitas SDM, memudahkan akreditasi lembaga diklat, meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional, serta memudahkan pengaturan mutual recognition arrangement (MRA) dengan negara lain. Sementara bagi masyarakat akan terjaminnya kualitas pelayanan publik dan memudahkan akses terhadap SDM kompeten," paparnya.
Diungkapkan, proses pelatihan yang diselenggarakan pihaknya ini menggunakan kurikulum berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Sehingga kopetensi para lulusan pelatihan diakui oleh seluruh dunia usaha dan industri, khususnya investor asing yang menanamkan modal pada usaha kelautan dan perikanan di Indonesia.
"Bagi peserta latih yang memiliki jiwa enterpreneur, kompetensi yang mereka dapatkan menjadi modal menjadi pelaku usaha yang mandiri. Oleh karena itu, kami sangat mendukung sertifikasi dalam mencetak SDM yang kompeten dan profesional," imbuhnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved