Sekretariat Gabungan Koalisi Pemerintah (Setgab Koalisi) yang terbentuk, berjalan dengan setengah hati. Para anggota Koalisi dinilai tidak menjaga komitmen mereka dalam berkoalisi. Jadinya, koalisi hanya basa-basi belaka. Basa-nya minta dibagi-bagi, sedang basi-nya tidak ada yang mau.

Sekretariat Gabungan Koalisi Pemerintah (Setgab Koalisi) yang terbentuk, berjalan dengan setengah hati. Para anggota Koalisi dinilai tidak menjaga komitmen mereka dalam berkoalisi. Jadinya, koalisi hanya basa-basi belaka. Basa-nya minta dibagi-bagi, sedang basi-nya tidak ada yang mau.

Setidaknya, itulah perumpamaan yang digunakan oleh Sutan Bathoegana menanggapi perjalanan Setgab Koalisi saat ini. “Koalisi di Setgab ini basa-basi. Bagian basa-nya, yaitu kue kekuasaan minta dibagi-bagi, begitu basi-nya, atau pahitnya tidak ada yang mau," ujar politisi Partai Demokrat itu kepada pers, Jumat (09/12).

Sutan kecewa dengan sikap Parpol anggota Setgab yang kerap tidak seiring sejalan. Demokrat merasa ditelikung koleganya di Setgab dalam pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Sutan merujuk pada tidak terpilihnya Yunus Husein sebagai komisioner KPK. Padahal Demokrat berharap mantan Ketua PPATK itu bisa masuk ke lembaga antikorupsi itu.

Tak hanya itu, dalam soal pengetatan syarat pemberian remisi dan bebas bersyarat pun sikap anggota koalisi saling berseberangan. Demokrat mendukung upaya pengetatan remisi, sedangkan sejumlah anggota koalisi malah menggagas hak interpelasi DPR terkait itu. “Harusnya persoalan itu kan bisa selesai di Setgab. Sehingga kita di Setgab bisa seiring sejalan. Tapi apa yang terjadi, Setgab itu antara ada dan tiada," ujar dia.

Sutan berharap parpol anggota Setgab memegang komitmen dalam berkoalisi bersama pemerintah. Anggota Setgab diminta tidak sekadar mau bagi-bagi kue kekuasaan belaka, tetapi juga satu visi. “Jadi seperti benci-benci tapi rindu Setgab ini. Harusnya tidak seperti itu, kalau koalisi masih seperti ini, buat apa ada koalisi," ujar dia.