Ada berita baik dari Gunung Slamet. Gunung terbesar di Pulau Jawa ini menunjukkan tanda-tanda penurunan aktifitas. Setelah beberapa hari ini kerap terjadi semburan lava pijar yang disertai dentuman keras, kini kegiatan Slamet mereda. Bahkan, dalam 24 jam terakhir tidak terpantau aktivitas kegempaan apapun dari gunung itu.
Kepada pers, Minggu (15/09), Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Surono menyampaikan, berdasarkan hasil pengamatan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Gambuhan, Kabupaten Pemalang, sejak Sabtu (13/09), pukul 12.00 WIB, hingga Minggu (14/09), pukul 12.00 WIB, tidak ada gempa yang terekam. "Gempanya nihil," ujar Surono.
Bahkan, uajr dia, embusan asap di puncak Gunung Slamet cenderung berkurang. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Sabtu (13/09), pukul 12.00-18.00 WIB, teramati embusan asap putih dengan ketinggian sekitar 300 meter dari puncak Gunung Slamet. Selanjutnya, pada pukul 18.00-00.00 WIB, tidak teramati adanya asap di puncak Gunung Slamet, sedangkan kegempaan nihil. Demikian pula dalam pengamatan yang dilakukan pada Minggu (14/9), pukul 00.00-06.00 WIB, asap maupun kegempaan nihil.
Sementara, pada periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, teramati embusan asap putih tipis dengan ketinggian sekitar 50 meter dari puncak Gunung Slamet, sedangkan kegempaan nihil.
Surono menyebut, hasil pemantauan itu menunjukkan aktivitas Gunung Slamet sangat menurun. Akan tetapi, pihaknya belum bisa memastikan apakah aktivitas Gunung Slamet akan terus menurun atau hanya jeda sesaat.
"Kita tunggu dalam minggu-minggu ini. Kita harus tetap bersabar, apakah ini akhir geliat Slamet, atau hanya jeda sebentar. Keputusan hanya ada di Gunung Slamet, kita tunggu keputusan Gunung Slamet sambil tetap dalam status siaga," tandas Surono.
© Copyright 2024, All Rights Reserved