Dalam 6 bulan usia pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah menurun drastis. Dari angka 75 persen, saat Jokowi-JK dilantik, 20 Oktober tahun lalu, kini kepuasan publik hanya 54,3 persen.
Setidaknya, demikian hasil survei yang digelar Indo Barometer dalam kurun waktu 15 sampai 25 Maret 2015 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. survei ini diikuti oleh 1200 orang responden.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Mohamad Qodari dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (06/04), mengatakan, dari hasil survei terlihat hanya 57,5 persen masyarakat yang cukup puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. Sedangkan 33,8 persen mengatakan kurang puas, 3,7 persen tidak puas sama sekali, 3,2 persen sangat puas dan 5 persen mengutarakan tidak tahu.
Sedangkan, untuk kinerja Wapres Jusuf Kalla yang mengatakan cukup puas ada 53,3 persen Sedangkan yang kurang puas 34,7 persen, tidak puas sama sekali 4,1 persen, sangat puas 2 persen dan 7,9 persen tidak tahu.
“Dari hasil tersebut terlihat menjelang setengah tahun pemerintahan Jokowi-JK, kepuasan publik terhadap kinerja presiden Jokowi-JK masih belum memuaskan, jauh di bawah 75 persen. Dibandingkan dengan zaman SBY ini lebih rendah," ujar Qodari.
Survei menggunakan margin of error sebesar plus minus 3,0 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Qodari menuturkan, dari hasil survei permasalahan yang paling penting dialami Indonesia menurut masyarakat yaitu permasalahan ekonomi. Di mana mahalnya kebutuhan pokok masih menjadi permasalahan utama diikuti KKN, sulitnya lapangan pekerjaan dan meningkatnya kemiskinan.
“Dari hasil survei sebesar 67 persen masyarakat menilai bahwa ada pemimpin di Indonesia saat ini dapat menyelesaikan permasalahan sampai tuntas. Dan 33 persen mengatakan tidak ada di mana angka ini masih tinggi," tandas Qodari.
© Copyright 2024, All Rights Reserved