Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, tantangan paling besar yang dihadapi kementeriannya adalah masih tingginya praktik kejahatan perikanan Illegal, Unreported, Unregulated Fishing (IUU fishing).
“Praktik ini telah menimbulkan dampak negatif terhadap aspek ekonomi, ekologi, sosial bahkan melanggar kedaulatan negara," ujar Susi dalam pidatonya di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) saat menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di bidang Manajemen dan Konservasi Sumber Daya Kelautan, Jumat (10/11).
Susi menerangkan, beberapa dampak negatif dari aspek ekonomi adalah rendahnya kontribusi perikanan tangkap terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). “Dengan adanya aktivitas IUU fishing di perairan Indonesia telah mengurangi kontribusi perikanan tangkap terhadap ekonomi nasional dan mendorong hilangnya keuntungan sumber daya perikanan," ujarnya.
Selain itu, Susi juga mengatakan bahwa IUU fishing juga merupakan ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan Indonesia.
“Karena kapal yang masuk ke Indonesia bukan hanya mencuri ikan, tapi membawa barang bernilai ekonomi tanpa prosedur yang benar, tanpa menghiraukan bea cukai dan aparat penegak hukum," tambahnya.
Bahkan menurutnya, kapal asing yang masuk juga membawa barang terlarang hingga senjata yang menyuplai radikalisme di beberapa wilayah. Oleh karenanya, Susi mengimbau agar semua pihak turut mengambil bagian dalam mendukung program pemerintah memberantas IUU Fishing. “Ini bukan tugas Susi saja, tapi juga PR kita bersama," tegas Susi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved