Bencana alam datang silih berganti. Bencana adalah warisan nenek moyang yang harus diterima dengan tegar. Bangsa Indonesia harus saling menunjang dan percaya. Sebab, hanya dengan cara itu bangsa Indonesia akan maju.
Demikian disampaikan oleh Wakil Presiden Boediono saat meninjau lokasi pengungsian korban letusan Gunung Merapi di Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (28/10). “Ada yang mempertanyakan soal bencana alam yang bertubi-tubi. Bencana alam ini adalah warisan nenek moyang yang harus kita terima dengan tegar," ujar Wapres.
Dikemukakan Boediono pula, kondisi tersebut mengharuskan bangsa Indonesia harus saling menunjang dan percaya. Sebab, hanya dengan cara itu bangsa Indonesia akan maju. “Kita harus saling menunjang dan percaya jika ingin maju. Bukan justru merongrong dengan tidak percaya pada pemerintah," ungkap Boediono.
Kepada masyarakat di lokasi pengungsian, Wapres meminta mereka untuk bersabar dan mematuhi berbagai imbauan pamong desa. Sebab semua imbuan tersebut memiliki maksud yang baik.
Dalam kunjungan tersebut, Boediono didampingi istri dan sejumlah menteri. Diantaranya Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng dan Menteri Pemberdayaan Wanita Linda Gumelar.
Rombongan Wapres juga memberikan bantuan Rp1,5 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rp500 juta dari Kementerian Sosial dan sejumlah obat-obatan dari Kementerian Kesehatan.
Kepada Wapres, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menyampaikan, sebanyak 37.752 warga Jawa Tengah terpaksa diungsikan karena wilayahnya terdampak langsung letusan Merapi. Jumlah tersebut merupakan warga dari 3 kabupaten, yakni Boyolali, Magelang, dan Klaten.
Mantan Pangdam Jaya ini menegaskan, stok makanan di tempat-tempat pengungsian cukup. Dia menjamin tidak ada pengungsi yang kelaparan selama berada di lokasi pengungsian. Bibit juga mengatakan, kondisi pemukiman warga saat ini berangsur aman. Karena itu, sejumlah pengungsi sudah ada yang kembali ke rumahnya masing-masing.
"Barangkali setelah Bapak (Boediono) pulang, warga juga berangsur-angsur akan pulang karena kondisi pemukiman sudah cukup aman," kata Bibit.
Menanggapi laporan itu, Boediono mengatakan, warga yang pulang ke pemukiman harus tetap berhati-hati. Sebab kemampuan teknologi saat ini masih terbatas untuk memprediksi berbagai hal terkait letusan Merapi.
"Silakan warga kembali pada kehidupan normal. Saat saya datang ini jumlah pengungsi sudah berkurang, itu lebih bagus. Kalau masih berjubel malah tidak baik," kata Boediono.
Boediono kembali meminta agar warga mematuhi semua imbauan pamong pemerintah. Dalam kesempatan itu, rombongan Wapres sempat mendatangi para pengungsi di SMPN 1 Kemalang. Mantan Gubernur BI itu juga meninjau sekolah darurat dan RS darurat di lapangan Desa Keputran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved