Walaupun sempat terjadi insiden yang menyebabkan jatuhnya korban, aksi sosial Artha Graha Group untuk membantu korban bajir di daerah Jakarta dan sekitarnya masih terus berlangsung hingga Rabu malam (6/02/2002).
Terhitung, hingga Rabu, telah tujuh hari Artha Graha turun ke lapangan dan langsung membagi-bagikan paket sembago, bantuan kesehatan dan nasi bungkus. Fokus bantuan terutama untuk daerah yang masih tergenang banjir dan sangat sulit dijangkau,misalnya di kawasan Teluk Gong dan Kapuk Muara, Jakarta Utara .
Seperti diberitakan, Selasa kemarin (5/02/2002), sempat terjadi insiden yang menyebabkan jatuhnya korban relawan Artha Graha dan para wartawan yang ikut dalam rombongan aksi sosial di daerah Kapuk Muara, Penjariangan, Jakarta Utara.
Insiden itu bermula, ketika, sekitar 500 warga RT 5 RW 6 Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang tidak sabar antri dan menyerang rombongan relawan Artha Graha Group yang sedang membagikan sekitar 1500 paket sembako dan nasi bungkus kepada warga korban banjir. Beberapa warga yang kemudian diketahui bukan penduduk setempat diduga memicu aksi pelemparan batu.
Dalam insiden itu, Juliansyah, 32, relawan dari Marina Ancol, sempat terkurung selama satu jam di ruang puskesmas untuk menyelamatkan diri dari kepungan warga yang akan mengeroyoknya. Juliansyah berhasil diselamatkan polisi beberapa jam kemudian. Dua wartawan, yakni John dari Sinar Pagi, dan Faisal dari Pos Kota juga terluka terkena timpukan warga.
Sedangkan dua orang dokter, Henny dan Kiki, serta beberapa paramedis yang sedang membagikan paket obat-obatan di Madrasyah Al Ittiqon berhasil diselamatkan karena pihak madrasah berusaha menenangkan warga yang mengamuk.
Selain itu, ratusan liter paket susu yang akan diserahkan kepada warga tak jadi dibagikan karena rombongan berusaha menyelamatkan diri dan meninggalkan lokasi. Menurut warga setempat, sampai kemarin mereka belum pernah mendapat bantuan dari Pemda Kota Jakut. Akibatnya, Husen, 32, seorang warga, meninggal karena kelaparan.
Menurut David, Koordinator Artha Graha Peduli yang membagikan paket sembako, pihak Arta Graha sudah sering melakukan kegiatan serupa kepada warga, tetapi baru kali ini mendapat perlakuan seperti itu.David pun mengaku sudah mengindentifikasi seorang warga yang dianggap sebagai provokator. Ciri-cirinya, lanjut David, berkulit hitam, kurus, dan berhidung mancung.
“Kita akan terus melakukan aksi sosial membantu para korban banjir , kejadian ini tak menyurutkan langkah dan niat baik kita untuk membantu mereka,” tandas David.
Sejauh pengamatan politikindonesia.com di lapangan, memang aksi itu muncul secara mendadak ditengah asyiknya para ibu rumah tangga menerima pembagian sembako. Belakangan diketahui, beberapa pemuda tanggung memang masuk ke tengah barisan antri dan melakukan aksi dorong mendorong dan aksi lempar batu yang membuat para relawan kewalahan.
Ketika terjadi aksi pelemparan kepada para relawan, beberapa ibu rumah tangga yang telah menerima bantuan sembako dan nasi bungkus bahkan sempat memarahi para perusuh itu. “Jangan dilempar, mereka itu orang baik-baik,” kata salah seorang ibu rumah tangga yang berada di antara kerumunan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved