Aparat penegak hukum diharapkan mengembangkan lebih jauh kasus hukum yang melibatkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang, nama Anas banyak dikaitkan dengan kasus-kasus hukum lainnya.
KPK, Kejaksaan dan Kepolisian sebaiknya bekerja bersungguh-sungguh dalam melihat kemungkinan kasus-kasus yang melibatkan Anas yang masih "abu-abu" dan tertutup kelambu". (Bisa dilihat dan dideteksi namun butuh disingkap untuk memastikan).
Selama 2 tahun Anas menjabat Ketua Umum Partai Demokrat sangat dimungkinkan banyak orang yang berkeinginan memperlancar "urusan-urusannya" mengunakan tangan Anas. Untuk itu, aparatur penegak hukum harus lebih jeli melihat sosok Anas.
Segala kemungkinan ini bisa jadi mendekati kebenaran. Aparatur penegak hukum yang memiliki wewenang penyelidikan harus segera bekerja lebih aktif. Apakah benar informasi yang berkembang di masyarakat bahwa Anas juga ada dalam permainan proyek Simulator SIM? Apakah benar ada kompensasi lahan tambang dari pemekaran wilayah suatu daerah dan banyak lagi.
Ini tentunya akan menjadi pekerjaan rumah bersama. Terus-terang, saya mulai ragu dengan kerja-kerja aparatur penegak hukum kita saat ini. Seperti, mengejar akun anonim sebuah twiter saja, tidak kunjung tertangani dengan baik.
Saya mendesak aparatur penegak hukum mengungkap keterlibatan AU dengan kasus-kasus lainnya. Juga, mengejar kolega-kolega AU yang punya kepentingan dalam mengunakan tangan AU dalam melancarkan segala urusanya.
Meminta aparatur menindak lanjuti informasi AU mengenai jilid satu dan jilid dua dan selanjutnya untuk diselidiki. Terutama, terkait kasus Century. Hal ini agak tudingan-tudingan itu tidak hanya menjadi informasi sumir AU untuk mengais simpati publik.
KPK harus segera mengumunkan para pengusaha yang terlibat dg agenda2 dg AU, (jika memang menabrak aturan dan hukum).
Yeremi Tabunan, SE, Pendiri Masyarakat Anti Korupsi Jakarta
© Copyright 2024, All Rights Reserved