Banjir bandang melanda melanda wilayah Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban sejak Rabu (17/12) malam. Air bercampur lumpur yang masih menggenang hingga Kamis pagi. Akibatnya sejumlah sekolah terpaksa diliburkan,
Gedung sekolah Madrasah Ibtidaiah (MI) Salafiyah dan juga PG RA Muslimat yang ada di Desa Mandirejo, adalah salah satu yang diliburkan. “Kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan. Karena air masih mengenang," terang Musmilin, salah satu guru yang ada di sekolah tersebut.
Hingga pagi, air akibat banjir bandang yang terjadi semalam masih merendam beberapa rumah yang ada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Tuban. Ketinggian air yang berwarna kecokelatan tersebut masih mencapai sekitar 30 centimeter di dalam rumah.
“Tadi malam airnya sangat kencang sampai masuk dalam ruangan kelas. Kalau di halaman sekitar 80 centimeter, ini sudah langganan," lanjut Muslimin.
Sementara itu, sejumlah warga yang dirumahnya air mulai surut, sibuk membersihkan rumah dari lumpur. Tak hanya itu, sejumlah guru dari sekolahan tersebut juga nampak membersihkan ruangan yang terendam air bercampur lumpur. “Untuk barang-barang semua aman, karena ketinggian air di dalam masih tidak terlalu tinggi," ungkapnya.
Selain merendam ratusan rumah, banjir bandang juga merendam akses jalan alternatif dan juga area persawahan. Puluhan lahan pertanian yang ada di kecamatan tersebut terendam air banjir dan tidak bisa ditanami.
“Kalau seperti ini terus ya kita tidak bisa tanam. Banjir bandang seperti ini sudah terjadi 2 kali selama musin hujan ini," ujar warga.
© Copyright 2024, All Rights Reserved