Tanggal 14 Juni nanti, mungkin akan menjadi hari membahagiakan bagi ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Pasalnya, pada hari itu, lelaki tua yang menjadi pemimpin Pondok Pesantren Al Mukmin di Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Solo itu akan menghirup udara kebebasannya.
Pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia Abu Bakar Ba’asyir alias Abdul Somad yang berusia 66 tahun itu divonis dua tahun enam bulan (30 bulan) penjara, dipotong masa tahanan, oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selama ini Ba’asyir menjalani hukumannya di Lembaga Pemesyarakatan Cipinang.
Soal bebasnya Ba’asyir pada 14 Juni mendatang diungkapkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaludin. Hal itu diungkapkan Hamid kepada pers sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (6/6)
Pada kesempatan itu, Hamid meminta kebebasan Basyir itu tidak dikaitkan dengan hal-hal lain. ”Ini murni pertimbangan hukum. Sama sekali tidak ada tekanan politik dari pihak mana pun,” jelasnya.
Sang Ustad berhak mendapat hak kebebasannya karena sesuai kalendernya ia harus dibebaskan pada tanggal 14 Juni. ”Tidak ada tambahan alasan apa pun, selain pertimbangan murni keputusan hukum. Coba saja hitung. kapan Ba’asyir masuk dan berapa kali dia mendapat remisi. Lalu, hitung setelah dua setengah tahun menjalani masa hukumannya,” ujar Hamid.
Ditanya apakah Ba’asyir nantinya bisa bebas bepergian ke luar negeri setelah masa penahanannya selesai pada 14 Juni mendatang, Hamid menjawab, ”Selama tidak dicekal, ya silakan. Yang jelas tidak ada pengawasan khusus.”
Di tempat terpisah, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Donald Rumsfeld seperti menolak berkomentar tentang rencana pembebasan Ba’asyir. ”Saya tidak memberikan kepedulian terhadap rencana pembebasan itu,” ujarnya seusai mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono di Jakarta, Selasa (6/6).
Sementara itu, tim Pengacara Abu Bakar Ba’asyir yang diketuai Mohammad Assegaf mengatakan waswas dengan aksi demonstrasi yang akan terjadi setelah pembebasan Ba’asyir pada 14 Juni mendatang, terutama dikaitkan dengan kedatangan Rumsfeld ke Indonesia.
”Kami khawatir jika kedatangan Rumsfeld membawa pesanan Barat, terkait rencana pembebasan Ba’asyir pada 14 Juni 2006,” katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved