Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, mengatakan tanggal pertemuan Perdana Menteri Australia John Howard dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum diputuskan namun akan diadakan "dalam waktu dekat".
“Kami belum terfokus pada tanggal tertentu. Kami belum membicarakan hal itu,” kata Dubes Farmer kepada pers usai peluncuran program beasiswa “Australian Leadership Award (ALA)” di Jakarta.
Farmer memandang rencana pertemuan kedua kepala pemerintahan itu merupakan "kesempatan sangat penting" bagi penguatan hubungan keduanya di masa mendatang.
Menyinggung pertemuan koleganya Menteri Luar Negeri Alexander Downer dengan mitranya, Menlu RI Hassan Wirajuda, beberapa waktu lalu di Singapura, Ia menilai pertemuan itu sangat produktif, dan mereka membahas berbagai isu terkait dengan hubungan kedua negara.
"Saya rasa kita sekarang memiliki pengertian yang sangat positif tentang hubungan kedua bangsa, dan saya pun yakin dengan adanya pemahaman tentang langkah berikut yang akan kita ambil. Kedua Menlu sepakat bahwa pertemuan kedua pemimpin dalam waktu dekat adalah hal yang positif," kata Farmer.
Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, memberikan pernyataan yang sama tentang jadwal pertemuan Yudhoyono dan Howard. Demikian pula dengan agenda yang akan dibahas.
Tapi tentang tempat, Dino mengatakan, kemungkinan besar akan berlangsung di Indonesia. ”Kalaupun terjadi, pertemuan itu kemungkinan besar akan dilakukan di Indonesia,” kata Dino.
Rencana ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Menlu masing-masing negara di Singapura senin lalu. Pembicaraan Hassan dan Downer menyentuh upaya mencari solusi berbagai masalah guna mengembalikan hubungan baik Indonesia dan Australia secara menyeluruh.
Dalam kesempatan itu, Hassan kembali menyatakan penghargaan Indonesia terhadap kebijakan Pacific Solution, yaitu kebijakan yang tidak lagi akan memproses pencari suaka asal Indonesia ke Australia.
Melalui Pacific Solution, semua pendatang baru asal Indonesia, termasuk dari Papua yang bermaksud ke Australia untuk keperluan mencari suaka, tidak lagi akan diproses di Australia, melainkan di tiga tempat di wilayah Pasifik, yaitu di Christmas Island, Papua Nugini dan Nauru.
Kebijakan Pacific Solution itu, kendati saat ini masih digodok di parlemen Australia, dilihat Indonesia telah secara konsisten dilaksanakan oleh Canberra, yaitu dalam hal ditolaknya tiga warga Papua baru-baru ini yang tiba di perairan Australia utara yang ditengarai untuk mencari suaka.
Ketiga warga Papua itu tiba di Australia setelah berlayar dari Papua Nugini dan oleh Australia diputuskan untuk dipulangkan dari tempat asal mereka berangkat, yaitu Papua Nugini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved