Sebanyak 12 tentara Filipina dilaporkan tewas dalam pertempuran melawan kelompok radikal Abu Sayyaf di wilayah Filipina selatan. Korban yang meninggal termasuk seorang letnan muda Angkatan Darat.
Juru bicara militer Filipina, Mayor Filemon Tan, seperti dilansir Kantor Berita Reuters, Selasa (30/08), mengatakan, pertempuran sengit terjadi di kawasan hutan di kota Patikul, Pulau Jolo. Kontak senjata berlangsung selama hampir 2 jam, saat militer Filipina melakukan pengejaran terhadap para militan Abu Sayyaf.
Selain 12 tentara yang tewas, 5 tentara juga terluka dalam baku tembak itu. “Pertempuran sangat sengit, kami kehilangan 12 orang," ujar Tan.
Korban jiwa dari kelompok Abu Sayyaf diperkirakan tidak sedikit. “Kita bisa perkirakan korban jiwa yang banyak dari kedua pihak dikarenakan volume tembakan dari kedua pihak. Kami tidak tahu berapa banyak dari musuh yang tewas, namun kemungkinan lebih dari 30 pemberontak," ujar dia.
Sejak Kamis (25/08) lalu, lebih dari 20 pemberontak Abu Sayyaf tewas ketika militer melancarkan operasi udara dan darat di Patikul, yang merupakan basis Abu Sayyaf. Operasi militer ini dilancarkan menyusul perintah Presiden Rodrigo Duterte untuk menghancurkan kelompok Abu Sayyaf.
Perintah tersebut dilontarkan Duterte setelah Abu Sayyaf dilaporkan memenggal seorang warga Filipina yang mereka sandera. Sandera yang dipenggal itu bernama Patrick Almodovar, yang berusia 18 tahun dan berasal dari Jolo, Sulu.
Almodovar yang juga diketahui sebagai anak laki-laki dari seorang juru ketik pengadilan setempat ini. Ia diculik Abu Sayyaf sejak 16 Juli lalu di luar rumahnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved