Dua organisasi masyarakat Muslim Tionghoa Indonesia (MusTi) dan Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTAK) menobatkan pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab, sebagai Tokoh Indonesia 2016 (Man Of The Year 2016). Hal ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kiprah Rizieq selama 2016.
Penyerahan penghargaan Man Of The Year 2016 ini rencananya akan dilangsungkan pada 28 Desember mendatang di Pondok Pesantren milik Rizieq di Bogor.
Dalam konferensi pers ini, hadir pula musikus Ahmad Dhani, pengacara Farhat Abbas, dan Ketua KomTAK Lieus Sungkharisma.
Ketua MusTi Jusuf Hamka mengatakan, Rizieq pantas mendapatkan penghargaan ini lantaran dinilai berhasil memimpin jutaan umat Islam dalam Aksi Bela Islam 411 dan 212 yang berakhir damai.
Khusus untuk aksi 212, kata Jusuf, Rizieq mampu meredam amarah umat Islam sehingga aksi protes ini berakhir damai.
"Bahkan tidak ada rumput yang rusak dan satu ranting pohon pun yang patah di Monas," kata Jusuf di Jakarta, Selasa (20/12).
Selain itu, Rizieq dinilai kerap menyuarakan cinta Indonesia dan Aksi Bela Islam yang dia pimpin bukan bentuk anti-Cina dan antiagama lain. Menurut Jusuf, apa yang dilakukan Rizieq murni bentuk perjuangan untuk membela agamanya.
"Kami khawatir terjadi seperti 98. Tapi alhamdulillah setelah ketemu Habib, dijelaskan bahwa aksi 411 tidak anti-Tionghoa dan Nasrani," kata Jusuf.
Meski dikenal sebagai sosok yang kontroversial karena gaya bicaranya, Rizieq dianggap sebagai seorang yang memiliki welas asih. Rizieq disebut sebagai sosok yang tegas. "Bukan keras. Dia tidak pernah tempeleng orang. Dia tidak suka judi, alkohol, dan prostitusi," kata Jusuf.
© Copyright 2024, All Rights Reserved