Gempa 4,8 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Bogor dan Sukabumi pada Minggu (09/09) dinihari tadi berjarak sekitar 30 km diutara zona sesar Cimandiri. Sangat mungkin gempa tersebut berasal dari sesar Cimandiri atau sesar lain yang berdekatan.
Demikian analisa yang disampaikan pakar gempa dari GREAT ITB, DR Irwan Meilono melalui pesan singkat yang diterima politikindonesia.com, Minggu (09/09). "Mekanismenya sesar naik, lokasinya di leher kepala burung," ujar dia.
Diterangkan Irwan, gempa tersebut berjarak sekitar 30 km di utara zona sesar Cimandiri. "Sangat mungkin gempa berasal dari sesar Cimandiri atau sesar lain yg berdekatan," ujar dia.
Dalam catatan Irwan, beberapa gempa pernah terjadi di lokasi yang berdekatan dengan gempa yang terjadi semalam. Diantaranya, gempa pada 23 juli 1962 dengan kekuatan 5 SR di dekat Citarik. Pada 10 Februari 1982 juga terjadi gempa 5.5 SR di selatan sukabumi. Pada 15 Desember 1991 dengan kekuatan 3.3 SR, pada 5 Oktober 1994 dengan kekuatan 4.9 SR. Gempa lainnya pada 3 April 2005 dengan kekuatan 5 SR dan 4 Agustus 2005 dengan magnitude 4.5 SR.
Seperti diberitakan, gempa berkekuatan 4,7 SR pada Minggu (09/09) dinihari tadi, menyebabkan kerusakan yang cukup parah di kabupaten Bogor dan Sukabumi. Meski getaran gempa terbilang ringan, ratusan rumah dilaporkan mengalami kerusakan. Bahkan, 3 warga mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan.
Informasi yang dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa itu terjadi Minggu (09/09) sekitar pukul 01.27 WIB. BMKG menyebut, pusat gempa berada pada koordinat 6.80 lintang selatan dan 106.7 bujur timur. Epicentrum gempa tersebut berada pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berjarak sekitar 31 km arah barat daya kabupaten Bogor.
Kepada pers, Minggu (09/09), Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, hingga siang ini pendataan masih dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Meski intensitas gempa dirasakan sangat ringan, hanya 2 MMI, namun di lokasi dilaporkan banyak rumah yang rusak. Di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor tercatat 250 rumah rusak yaitu di Desa Purbakti 65 rumah rusak dan Desa Cibunian 185 rumah rusak. "3 orang warga mengalami luka dan dirawat di puskesmas setempat," terang Sutopo.
BPBD Kabupaten Bogor bersama Muspika dan masyarakat setempat tengah melakukan penanganan bencana. Posko sudah didirikan di Balai Desa. Pengungsi sementara tinggal di rumah tetangga yang rumahnya tidak rusak. "Logistik dan tenda segera dikirim dari BPBD Bogor. Tim reaksi cepat BNPB telah di lokasi sejak tadi pagi."
Kemungkinan, jumlah rumah yang rusak masih bisa bertambah. "Pendataan dan verifikasi kerusakan masih dilakukan di lapangan dan akan disampaikan kemudian," paparnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved