Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan Institut Pemerintahan Dalam Negeri tumbuh menjadi lingkungan pendidikan yang baik, sehat, dan membangun. Hubungan senior dan yunior berjalan dengan baik dilandasi asah, asih, asuh.
"Hentikan budaya kekerasan, menghukum melebihi batas kepatutan, penyiksaan, dan lainnya yang tidak sesuai dengan norma dan sifat kepemimpinan yang baik," ujar Yudhoyono dalam pidato pengukuhan ratusan pamong praja muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Kamis (10/8) di Jatinangor, Sumedang.
Menurut Yudhoyono, kekerasan tidak diperlukan para pamong praja muda yang akan memimpin dan membina masyarakat. Memimpin dan membina rakyat harus dilandasi kemampuan persuasif, kecakapan dalam bekerja, dan keteladanan.
Tidak hanya pada IPDN, Yudhoyono berharap lembaga pendidikan dan akademia di Indonesia yang menyiapkan kader pemimpin masa depan tidak melakukan kesalahan dengan menerapkan kehidupan yang jauh dari hakikat kepemimpinan.
Menteri Dalam Negeri M Ma’ruf menyatakan, pada 2006 IPDN mewisuda 995 orang, yang adalah lulusan angkatan ke-14 sejak didirikannya IPDN tahun 1990. Ada 10 wisudawan berprestasi, terdiri dari seorang pria dan sembilan perempuan. Wisudawan terbaik diraih Indah Pebriana Wijayanti dari Pati, Jawa Tengah. Ia meraih indeks prestasi tertinggi, yaitu 3,65. Hingga saat ini jumlah alumni IPDN sebanyak 10.038 dan telah ditempatkan di seluruh Indonesia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved