Jimly Asshiddiqie mengatakan, mekanisme konvensi bagus diterapkan oleh partai politik menjelang pemilu 2014. Bahkan Jimly mengaku tertarik untuk ikut konvensi partai politik untuk menjaring calon presiden dan wakil presiden.
Namun ketertarikan itu akhirnya harus direm karena mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini masih terikat dengan jabatan sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP).
"Pasti tertarik (ikut konvensi) tapi kan saya punya jabatan dan jabatan itu membuat saya netral. Tidak mungkinlah saya melamar. Berbeda halnya kalau saya yang tidak punya jabatan," kata Jimly di Gedung DPR, Senin (15/04).
Namun demikian, Jimly mengatakan, apabila dirinya diminta oleh partai politik untuk menjadi capres maka dirinya akan memikirkan serius tawaran tersebut. "Bukan dilamar, diminta, itu lain soal. Harus dilihat dulu serius atau tidak. Tapi yang jelas saya harus netral," kata Jimly.
Untuk itu, Jimly berharap parpol serius dan sungguh-sungguh dalam melakukan konvensi dan bukan hanya untuk membuat sekadar panggung politik saja. Sebab mekanisme konvensi ini adalah suatu kemajuan demokrasi. Dimana setiap orang yang mempunyai hak dan memiliki kemampuan, bisa diusung sebagai calon presiden, tidak hanya membuka peluang untuk ketua umum partai politik saja.
Menurut Jimly, pada saatnya nanti dia berharap orang tidak perlu berlomba-lomba untuk berebut jadi ketum parpol. Namun orang berlomba-lomba dekat dengan rakyat. Sedangkan ketum itu hanya sebagai manajer. “Maka kita lihat Amerika Serikat itu jadi contoh, tidak pernah calonnya itu dari ketum partai," ujar Jimly.
Jimly berharap mekanisme konvensi ini juga bisa diterapkan bagi semua parpol. Sehingga ke depannya mekanisme konvensi ini bisa diresmikan dalam aturan dan Undang-Undang sehingga mengikat partai politik. "kami akan mendorong ke arah itu (dimasukan dalam UU), mudah-mudahan," kata Jimly.
Jimly mengatakan, semakin banyak partai politik yang menggunakan mekanisme konvensi berarti semakin baik. Meskipun, tidak bisa diharapkan sempurna pada periode ini. Setidaknya sudah ada dua parpol yang menyatakan akan menggunakan mekanisme konvensi untuk menjaring capres.
"Sedikit banyak ada permainan juga, main-main untuk membuat panggung, apa boleh buat. Yang punya partai punya kepentingan untuk menarik hati rakyat untuk menciptakan panggung itu," pungkas Jimly.
© Copyright 2024, All Rights Reserved