Pasukan PBB berkekuatan 11.000 personel akan mengambil alih tugas pengamanan wilayah utara Mali dari pasukan Perancis pada 1 Juli. Demikian isi rancangan resolusi Dewan Keamanan yang akan mengambil suara untuk resolusi Mali yang beredar pada Senin (15/04).
“Pasukan PBB akan dikirim jika seluruh operasi militer besar sudah berakhir dan ancaman pasukan militan berkurang secara signifikan,” sebut isi rancangan resolusi.
Rancangan resolusi yang dirancang Perancis itu sudah beredar ke seluruh negara anggota Dewan Keamanan, dan para pakar dari ke-15 negara anggota DK akan melakukan pembicaraan pada Selasa (16/04).
Seorang diplomat PBB mengatakan, Perancis menginginkan voting sebelum akhir bulan ini dan nampaknya bisa terlaksana. Pasukan Perancis memasuki Mali Januari lalu, memenuhi permintaan bantuan dari pemerintah Mali untuk menahan laju militan Islam yang mengarah ke ibu kota Bamako.
Selanjutnya dalam perkembangannya, pasukan Perancis dan Chad kemudian mengusir pasukan militan dari kota-kota besar Mali utara tapi kini pasukan militan menggelar perang gerilya.
Pemerintah Perancis akan mempertahankan sekitar 1.000 personel militernya di Mali. Resolusi PBB itu juga berisi, pasukan Perancis berhak melakukan intervensi jika pasukan PBB dalam kondisi terancam.
Sementara, pasukan Afrika Barat yang kini sudah berkumpul di Mali akan menjadi inti pasukan misi stabilisasi dan integrasi multidimensi di Mali atau yang disingkat Minusma. Saat ini sudah berkumpul 8.000 pasukan Afrika di Mali. Ke depannya ditargetkan PBB akan menempatkan pasukan perdamaian terdiri dari 11.200 personel militer dan 1.440 polisi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved