Presiden Joko Widodo, pada Selasa (03/03) pagi, memberikan pengarahan kepada pimpinan Kepolisian RI dan Tentara Nasional Indonesia dalam rapat pimpinan Polri dan TNI. Acara tersebut berlangsung di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta.
Rapim TNI dan Polri ini adalah kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun dan selalu dihadiri presiden. Pejabat TNI dan Polri yang hadir yakni para perwira tinggi masing-masing lembaga yang berasal dari seluruh daerah penugasan di seluruh Indonesia.
Pengarahan Presiden Jokowi kali ini dilakukan di tengah adanya konflik antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang belum juga reda.
“Stabilitas keamanan betul-betul harus kita jaga, agar target-target pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur yang ingin kita lakukan dapat dikawal dan nantinya target tersebut bisa dicapai,” ujar Presiden Jokowi saat memberi pengarahan.
Jokowi mengingatkan, bahwa aksi-aksi terorisme masih akan menjadi ancaman yang dihadapi Indonesia, dan negara-negara lain di dunia. Karena itu, Presiden menekankan menekankan pentingnya pencegahan terhadap segala hal yang berkaitan dengan terorisme.
“Saya kira tidak hanya Indonesia tapi juga negara lain, semua menghadapi mazhab yang sama terkait terorisme terutama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS),” papar Jokowi.
Menghadapi masalah tersebut, Presiden, kita juga mempunyai program yang menjadi kewajiban kita bersama untuk menyelesaikan dan memperbaikinya. “Jangan sampai kejadian dulu baru kita selesaikan. Pencegahanlah yang paling baik,” tutur Presiden.
Artinya, jelas Presiden Jokowi, dari sisi intelejen, dari sisi pencarian data-data yang ada di lapangan harus kita punya.
Pembukaan Rapimnas TNI – Polri yang diikuti oleh 246 perwira tinggi (pati) TNI dan Polri, yang terdiri dari 119 orang pejabat utama Mabes TNI dan Panglima Komando Utama (Pengkotama), d an 122 orang pejabat utama Mabes Polri, termasuk para Kapolda itu, dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Partikno, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman.
© Copyright 2024, All Rights Reserved