Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, negara tidak boleh kalah dalam menghadapi ekstremisme dan terorisme. Untuk itu sangat penting untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri.
"Tantangan yang dihadapi misalnya terorisme, radikalisme, ektremisme harus dihadapi tanpa komporomi. Hal-hal berkitan dengan terorisme, negara harus menang," kata Jokowi di Markas Besar TNI, Jakarta, Kamis (16/04).
Menurut Jokowi, stabilitas politik dan keamanan di Indonesia bisa dicapai dengan diiringi pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarpulau. Dua hal tersebut adalah kunci utama kemajuan sebuah negara.
Pada kesempatan itu Jokowi juga mengumumkan kenaikan tunjangan bagi seluruh prajurit TNI hingga 60 persen mulai bulan depan. Jokowi yakin bahwa dengan keamanan yang kuat, masalah seperti ilegal fishing dan illegal logging dapat teratasi dengan baik.
"Akhirnya, baik alutsista (alat utama sistem persenjataan) dan kesejahteraan prajurit bisa kita tingkatkan. Tentu saja anggaran bagi TNI akan berlipat," ujar Jokowi.
Di dalam upacara yang dilakukan di Lapangan Mabes TNI, Presiden Jokowi mendapat gelar sebagai warga kehormatan pasukan khusus. Jokowi mendapatkan empat baret yang terdiri dari empat unit, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dengan baret merah, Marinir baret ungu, Komando Pasukan Khas (Paskhas) dengan baret warna jingga, dan Mabes TNI dengan baret hitam.
Kepala Dinas Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Berlin G mengatakan, pengangkatan ini selaras dengan Undang-Undang Dasar 1945, di mana Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved