Penelitian Tim Terpadu Riset Mandiri di situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur Jawa Barat melangkah semakin maju. Jika sebelumnya ditemukan batu melengkung yang diduga bagian atas bangunan, kali ini para peneliti menemukan susunan batu yang diduga merupakan kaki bangunan dari situs yang terpendam dibawah Gunung Padang tersebut.
Penemuan tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Arkeolog Ali Akbar dalam keterangannya, Jumat (15/02). “Tim Terpadu Riset Mandiri menemukan susunan batuan di situs Gunung Padang. Temuan kali ini berupa struktur yang disusun menjadi semacam dinding batu. Dinding batu setinggi 1,5 meter ini diduga merupakan bagian bawah bangunan Gunung Padang," terang dia kepada politikindonesia.com.
Ali menuturkan, temuan struktur di sisi utara tersebut serupa dengan struktur terasering di sisi tenggara dan timur yang telah ditemukan lebih dulu pada bulan Mei 2012. “Temuan ini semakin menunjukkan bahwa bangunan Gunung Padang merupakan bangunan yang terdiri atas bagian puncak, yang kini menjadi objek wisata, bagian badan, dan kaki yang berbentuk terasering.”
Arkeolog dari Universitas Indonesia ini menilai model terasering tersebut berfungsi menopang, memperkuat, dan melapisi bagian atas dan bagian dalam bangunan agar tidak longsor.
Lebih jauh ia menerangkan, bagian puncak bangunan Gunung Padang terletak pada ketinggian 995 meter di atas permukaan air laut. Sementara, struktur yang baru ditemukan di sisi utara situs tersebut berada pada ketinggian 885m dapl. “Dengan demikian, tinggi bangunan Gunung Padang diperkirakan minimal setinggi 110 meter. Sebagai perbandingan, tinggi Candi Borobudur hanya 34 meter,” ujar dia.
Pada tahun lalu, Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang menemukan batu andesit berbentuk melengkung. Fragmen atau pecahan batu itu cukup mengejutkan, karena bentuknya berbeda dibandingkan dengan columnar joint yang secara alami berbentuk lurus dan irisannya segi 5. Batu melengkung ini penampangnya segi 4 dan berbentuk lengkungan setengah lingkaran.
“Ini jelas menunjukkan hasil kreasi manusia, yakni dipahat sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk melengkung. Bentuk ini juga mirip lengkungan bagian atas pintu bangunan,” ujarnya.
Ali menjelaskan, temuan batu melengkung pada kedalaman 2 meter di bawah permukaan tanah membuktikan terdapat campur tangan atau aktivitas manusia. “Bentuk ini juga mirip lengkungan bagian atas pintu bangunan. Seperti apa bentuk utuhnya dan apa fungsinya, akan ditelusuri lebih lanjut oleh Tim Terpadu Riset Mandiri pada tahun 2013 ini,” tandas Ali Akbar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved