Kemampuan menembak prajurit TNI menunjukkan profesionalitas sebagai alat pertahanan negara yang harus terus dipelihara dan ditingkatkan melalui berbagai kegiatan pembinaan latihan menembak secara rutin.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., dalam sambutannya saat membuka Lomba Tembak Piala Panglima TNI Tahun 20017 yang diselenggarakan oleh TNI AU, bertempat di Lapangan Tembak Wing I Paskhas, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
Panglima TNI menyebut, kemampuan menembak setiap prajurit TNI merupakan sebuah tuntutan dihadapkan pada tugas-tugas TNI, khususnya dalam bentuk Operasi Militer Untuk Perang (OMP).
Menurut Hadi, lomba tembak merupakan salah satu cabang olahraga bergengsi baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. “Olahraga menembak baik versi Militer maupun versi Perbakin telah ikut mengharumkan nama bangsa Indonesia di tingkat regional bahkan internasional,” ungkapnya.
Pada tingkat internasional, para prajurit TNI telah menunjukkan kemampuan prestasi melalui lomba tembak yang diikuti oleh militer negara-negara dunia yang tergabung dalam Conseil International du Sport Militare (CISM).
Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan bahwa lomba tembak ini merupakan program tahunan yang dilaksanakan guna mengukur sejauhmana hasil pembinaan petembak yang dilaksanakan oleh masing-masing angkatan. “Lomba tembak ini untuk mengetahui dan mengevaluasi manajemen program latihan dan hasil pembinaan serta kaderisasi yang telah dilaksanakan oleh setiap angkatan,” ujarnya.
Panglima TNI mengatakan bahwa Lomba Tembak Piala Panglima TNI tahun 2017 ini sekaligus merupakan seleksi bagi petembak yang disiapkan sebagai Tim Petembak TNI pada Lomba Tembak BISAM (Brunei International Skill Arms Meet ) tahun 2018 di Brunei Darussalam. “Tim Petembak TNI sudah empat kali secara berturut-turut menjadi Juara Umum, yaitu pada tahun 2008, 2010, 2012 dan 2015,” ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Panglima TNI memberikan penekanan kepada peserta lomba tembak, diantaranya jaga nama baik kontingen masing-masing, raih prestasi yang setinggi-tingginya serta gunakan ajang lomba tembak ini sebagai wahana untuk memupuk dan meningkatkan jiwa korsa, kebersamaan dan soliditas sesama Prajurit TNI.
Menjawab pertanyaan awak media terkait Heli Apache, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa saat ini tiga Heli Apache sudah datang dari Amerika Serikat, secara bertahap TNI memiliki Alutsista yang sesuai dengan keinginan, yaitu menuju TNI yang profesional dan modern. “Secara bertahap akan terus dipenuhi, dan mudah-mudahan di Renstra kedua ini sasaran kita sebanyak 30 persen bisa kita realisasikan,” katanya.
Lomba Tembak Piala Panglima TNI 2017 dilaksanakan selama tujuh hari (16 s.d 22 Desember 2017), diikuti kontingen Angkatan dan Mabes TNI. Personel lomba tembak sebanyak 28 orang, terdiri dari petembak senapan 10 personel, petembak SO/GPMG 6 personel, petembak pistol putra 6 personel dan petembak pistol putri 6 personel.
Materi lomba tembak dibagi dalam dua kategori yaitu Senapan dan pistol. Untuk kategori senapan terdiri atas Match-1 (pertahanan), Match-2 (sasaran bergerak), Match-3 (serbuan), Match-4 (aplikasi), Match-5 (barikade), Match-10 (serangan dan pertahanan), Match-11 (serangan regu), Match-13 (plat baja senapan). Untuk kategori pistol putra dan putri terdiri atas Match-7 (3 seri), Match-12 (plat baja pistol), Match-6 (tembak gerak seri 1 dan 2), Match-14 (plat baja SO). Disamping itu dilaksanakan tembak pistol eksebisi kelompok Eksekutif yang diikuti Perwira Tinggi TNI dengan materi menembak slow fire, rapid fire dan Falling Plate (plat baja pistol).
© Copyright 2024, All Rights Reserved