Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mencegah kemungkinan penyebaran penyakit ebola di Indonesia yang bisa saja dibawa oleh para jamaah haji. Untuk itu Kemenkes akan memasang thermal scanner atau alat pendeteksi suhu tubuh di bandara udara tempat para jamaah tiba. Para jemaah haji wajib menjalani pemeriksaan kesehatan ketika tiba di Indonesia.
"Petugas kami akan periksa jamaah yang datang. Kita amati kesehatan mereka sampai 2 minggu," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (06/10).
Menurut Ghufron, petugas kesehatan di masing-masing embarkasi akan terus memantau kesehatan para jamaah. Selain itu, jamaah haji juga diminta aktif melaporkan kepada petugas kesehatan jika memiliki gejala-gejala penyakit ebola. Nantinya, mereka bisa dirujuk ke rumah sakit khusus haji.
Ghufron mengatakan, Kemenkes berharap para jamaah haji juga telah memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pelayanan kesehatan sepulang dari haji.
Menurut Ghuforn, sejauh ini tidak ada jamaah haji yang terinfeksi ebola. Hanya saja, pemerintah tetap harus melakukan antisipasi pencegahan. "Jamaah yang nanti pulang itu, selain termonitor, bisa aktif memonitor. Dia harus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat," jelas Ghufron.
Wabah ebola dapat menular melalui darah atau cairan tubuh dari orang yang telah terinfeksi virus ebola. Gejala awal dari penyakit mematikan ini di antaranya demam, sakit kepala, nyeri otot, dan diare.
© Copyright 2024, All Rights Reserved