Komisi XI DPR menolak rencana privatisasi PT Semen Baturaja. Alasannya, persiapan rencana privatisasi itu terlalu terburu-buru. Mayoritas fraksi di Komisi XI ini memang tidak menyetujui rencana pelepasan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Semen Baturaja.
"Kami belum menyetujui rencana IPO Semen Baturaja kali ini," kata Wakil Ketua Komisi XI Zulkieflimansyah saat Rapat Kerja dengan Komisi XI di Jakarta, Kamis (13/12).
Menurut Zulkieflimansyah, perseroan dianggap terlalu terburu-buru dalam rencana IPO ini. Padahal, rencana tersebut akan menyangkut kepentingan negara, karena sebagian (maksimal 30% saham) akan dijual ke publik. "Kami intinya tidak mau gegabah. Kami ingin pembahasan secara komprehensif."
Menurut Zulkieflimansyah, meski tidak menyetujuinya di rapat kerja saat ini, pihaknya masih membuka kemungkinan untuk menggelar rapat kerja saat masa reses. Sebab, mulai Jumat, DPR mulai masuk masa reses hingga 13 Januari 2013.
Rapat pengambilan keputusan proses IPO Semen Baturaja itu dimulai pukul 16.30 WIB. Komisi XI melakukan skorsing sidang karena masuk waktu maghrib. Rapat diskors mulai pukul 18.15 WIB. Kemudian rapat kembali dibuka pukul 19.30 WIB.
Sebagian besar fraksi belum menyetujui rencana IPO tersebut. Hanya Fraksi Partai Gerindra yang menyarankan Semen Baturaja untuk bisa dibeli atau digabung dengan Semen Gresik yang sebentar lagi akan menjadi Semen Indonesia.
Kemudian rapat kembali diskors pukul 21.13 WIB. Rapat itu memberikan kesempatan para fraksi untuk menyamakan persepsi dan mengambil keputusan. Rapat yang seharusnya diskors 10 menit ternyata molor hingga lebih dari 1,5 jam.
Rapat akhirnya dibuka kembali pada pukul 23.00 WIB. Rapat tersebut memutuskan bahwa DPR tidak menyetujui rencana IPO Semen Baturaja.
Menteri BUMN Dahlan Iskan hanya bisa pasrah terhadap kondisi yang ada. "Kami hargai apa yang telah diputuskan oleh anggota dewan," kata Dahlan singkat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved