Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan kondisi 1.200 warga Negara Indonesia di Sabah dalam keadaan aman dan tidak terkena dampak dari konflik bersenjata antara Malaysia dengan pasukan Kesultanan Sulu. Juga tidak terjadi eksodus akibat konflik tersebut.
“Sebanyak 1.000 WNI pekerja ladang sawit yang berasal dari Blok 11, 12, 20, dan 25 telah diliburkan. Blok-blok tersebut berjarak radius 35 kilometer dari lokasi konflik. Mereka telah diminta untuk tetap tinggal di asrama masing-masing," katanya. Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri PLE Priatna, Jumat (08/03)
Priatna mengatakan, sebanyak 200 WNI lagi yang berasal dari Blok 3 Felda Sahabat 17 dari shelter Embara Budi telah dipindahkan ke kompleks Blok 13 dan 17 di kawasan Lahad Datu. Sedangkan konflik yang melanda area Kampung Tanduo berjarak 130 kilometer dari kota Lahad Datu.
Konsul RI Muhammad Soleh juga memastikan bahwa tidak ada gelombang eksodus WNI pekerja ladang akibat faktor keamanan. Kemenlu melalui KJRI Kota Kinabalu terus memantau dan berkomunikasi dengan pihak Pemerintah di Sabah. KJRI terus berkoordinasi secara intens dengan aparat keamanan dan manajemen Felda, instansi perladangan di Malaysia.
Selain itu, KJRI sudah melayangkan surat resmi kepada Ketua Majelis Keselamatan Negara Negeri Sabah. Dalam surat tersebut KJRI meminta jaminan keselamatan terhadap WNI/TKI.
KJRI juga meminta Majelis Keselamatan Negara Negeri Sabah untuk menyampaikan info atau perkembangan penanganan aparat keamanan atas insiden Lahad Datu.
Kemudian kepada seluruh manajer lading sawit se-Sabah, KJRI juga telah mengirimkan surat permintaan agar pihak manajemen menjaga keselamatan WNI/TKI dan membekali para WNI/TKI dokumen perjalanan untuk keperluan keluar ladang. Khusus kepada para WNI juga diimbau agar tidak terprovokasi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved