Mssa yang menamakan diri Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) bersama Emak-emak yang tergabung dalam Koalisi Nasional Perempuan Indonesia (KNPRI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka mendesak KPK segera mengusut tuntas dan menangkap Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dalam kasus tindak pidana korupsi.
Emak-emak yang tergabung dalam Koalisi Nasional Perempuan Indonesia (KNPRI) menggelar unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK di Rasuna Said, Jakarta, Jumat (10/1/2025) siang.
Mereka membawa berbagai atribut aksi seperti spanduk yang bertuliskan "Adili Jokowi".
Wakil Ketua Bidang Aktivis TPUA, Muslim Arbi, mengatakan, KPK saat ini bertindak seperti lembaga bantuan hukum (LBH) Jokowi dan keluarga. Sebab KPK tidak mau mengusut tuntas berbagai laporan masyarakat terkait dugaan korupsi Jokowi dan keluarga.
"Karena menurut saya, pertama, laporan saudara Ubedilah Badrun tentang gratifikasi yang dilakukan oleh Gibran dan Kaesang dalam hal terkait dengan PT Sinarmas. Karena ini laporannya sudah masuk sejak 2022 tetapi belum diusut sampai hari ini," kata Muslim.
Muslim mengatakan, bahkan Ubedilah bersama aktivis Nurani 98 juga kembali datang ke KPK beberapa waktu lalu untuk mendesak KPK melakukan proses hukum atas laporan terkait dugaan korupsi Jokowi dan keluarga.
"Tapi KPK tidak bergeming. Ini artinya apa? Artinya memang KPK ini melindungi secara rapat-rapat anak-anak Jokowi, Gibran dan Kaesang," kata Muslim.
Bukan hanya itu, ada juga fakta yang sudah terungkap di sidang mantan Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Ghani Kasuba, terkait Blok Medan yang menyeret nama menantu Jokowi, Bobby Nasution dan putri Jokowi, Kahiyang Ayu.
Bahkan Muslim menyebut, informasi terbaru ini yakni rilis yang dikeluarkan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menyebutkan bahwa Jokowi sebagai finalis presiden terkorup di dunia.
"Jadi KPK tidak boleh berdiam diri. KPK tidak boleh menjadi lembaga pelindung atau lembaga advokat, lembaga bantuan hukum Joko Widodo," pungkas Muslim. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved