Perwakilan dari nelayan pantai utara (Pantura) wilayah Kabupaten Tangerang, mengklaim bahwa pemasangan bambu puluhan meter yang hampir mengelilingi pulau itu tidak merugikan pihaknya.
Perwakilan nelayan pantura Tangerang, Tarsin mengatakan, bambu dengan ketinggian 6 meter itu, memang sengaja dipasang para nelayan untuk menahan abrasi. Sebab, hingga saat ini persoalan abrasi tidak menjadi perhatian Pemerintah Pusat.
Ia juga mengatakan, pemasangan bambu di wilayah laut Tangerang itu dilakukan oleh para nelayan secara sadar dan inisiatif.
"Itu secara sadar dipasang, dan sudah lama, enggak baru-baru ini. Tujuannya pasang itu (bambu) untuk tahan abrasi, karena sampai saat ini tidak ada perhatian pemerintah atas kondisi abrasi yang nelayan alami," katanya, dikutip Jumat (10/1/2025).
Ia juga menyebutkan, dengan pemasangan bambu itu, nelayan bisa mendapatkan mata pencaharian tambahan, seperti adanya kerang hijau di sana.
"Itu bisa jadi tambahan pencarian nelayan, karena ada kerangnya. Bukan bermaksud apa-apa," ucap dia.
Tarsin juga mengklaim, tidak tahu menahu mengenai pemasangan bambu yang disebut beberapa nelayan sebagai bagian untuk Proyek Strategi Nasional (PSN).
"Kami enggak tahu apa-apa, intinya bambu itu untuk tahan abrasi, bukan PSN," ujarnya menjelaskan.
Sementara itu, nelayan yang berada di wilayah utara tepatnya, Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, berbeda pendapat dengan Tarsin.
Heru, nelayan warga setempat yang melihat langsung proses pemasangan, sempat mempertanyakan maksud dan tujuan pagar bambu tersebut.
Heru, yang juga kader peduli lingkungan di Kronjo, Pulau Cangkir, Tangerang mengatakan, saat truk yang mengangkut ratusan batang bambu itu tiba di kawasan Pulau Cangkir, Kronjo, Tangerang, pada September 2024, ikut menghampiri dan bertanya.
"Ada nelayan yang pasang itu (bambu) kita samperin, pas ditanya katanya buat proyek negara, PSN (Proyek Strategis Nasional) takut kami ngelarang, cuma yang aneh pas ditanya izinnya pada enggak punya, ya sudah kita biarin, tapi ternyata manjang, ada 30 kilometer, dan ini ganggu kami (nelayan), karena suka nabrak habis itu, kami harus mutar kalau mau cari ikan," ungkapnya.
Keberadaan pagar bambu itu mendapat perhatian pemerintah pusat. Presiden Prabowo Subianto dikabarkan memberi perintah melalui Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) untuk menghentikan pemasangan bambu dan memberikan tanda merah soal larangan pemagaran tersebut, pada Kamis (9/1/2025). []
© Copyright 2025, All Rights Reserved