Sepanjang kuartal I 2015, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp4,1 triliun. Jumlah tersebut setara 13% dari total target kontrak anyar yang telah ditetapkan manajemen WIKA. Pengelola WIKA optimistis proyeksi tersebut dapat tercapai pada tahun ini.
“Pada kuartal kedua kami optimistis bisa merealisasikan 50 persen dari target kontrak tahun ini,” kata Sekretaris Perusahaan WIKA, Suradi, kemarin.
Kontrak anyar yang berhasil dikantongi WIKA berasal dari sejumlah proyek dari dalam dan luar negeri. Kontrak tersebut antara lain proyek bendungan Pasar Loreng di wilayah Sulawesi Selatan senilai Rp600 miliar. Bendungan Pasar Loreng merupakan salah satu dari 13 bendungan yang pembangunannya ditargetkan pemerintah bisa rampung pada tahun ini.
Sebelumnya, pada awal Maret lalu, WIKA juga telah mengantongi kontrak pembangunan bendungan Keureto Aceh senilai Rp403 miliar. Bendungan tersebut memiliki tipe urugan random dengan luas genangan 896,39 hektare (ha), panjang 386 meter dan tinggi 74 meter.
Bendungan Keureto didesain untuk menyediakan tampungan khusus banjir sebesar 30,50 juta m3 yang mampu meredam dan mereduksi debit air banjir sampai dengan periode ulang 50 tahun.
Bendungan tersebut bisa mengairi irigasi seluas 13.834 ha, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 6.340 mega watt (MW), penyediaan air baku sebesar 0,50 m3 per detik, konservasi sumber daya alam dan pariwisata.
Selain proyek bendungan, kontrak baru dalam negeri yang berhasil diperoleh WIKA antara lain pembangunan ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) tahap I yang sebesar Rp355 miliar, proyek jalan layang non tol (JLNT) Ciledug senilai Rp351 miliar, proyek Funtasy Island di Pulau Manis Batam senilai Rp161 miliar dan proyek pembangunan Bandar Udara Samarinda Baru yang sebesar Rp124,20 miliar.
Khusus untuk penekerjaan di wilayah luar negeri, Wijaya Karya berhasil mendapatkan kontrak pembangunan Bandara Oecusse Airport di Timor Leste yang senilai US$92 juta atau sekitar Rp1,18 triliun.
Tahun 2015 ini, manajemen WIKA berharap bisa meraih laba bersih Rp765 miliar atau naik 24% daripada posisi tahun lalu senilai Rp615,18 miliar. Pertumbuhan ini seiring kenaikan target kontrak baru tahun ini sehingga penjualan bersih diharapkan naik 28% menjadi Rp16 triliun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved