Pemerintah Kabupaten Kulonprogo kini memiliki sekolah siaga bencana (SSB) pertama. Adalah Sekolah Dasar Negeri Jangkaran, Temon yang dijadikan SSB. Tempat pendidikan ini berada di dalam zona merah rawan bencana gempa bumi dan tsunami.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo, Untung Waluya, SSB yang diresmikan Bupati Kulonprogo, H Hasto Wardoyo, Selasa (02/09) itu memiliki guru dan siswa yang telah dilatih untuk menghadapi bencana. Bahkan mereka telah menunjukkan ketangkasannya dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami pada simulasi di hadapan tamu undangan saat peresmian itu.
Untung menambahkan, di Kulonprogo terdapat sekitar 60 sekolah yang berda dikawasan rawan bencana di pantai selatan, sekitar sungai Progo dan di wilayah utara yang berbukit-bukit. “Kami prioritaskan sekolah yang rawan tsunami, longsor dan banjir, SD Jangkaran merupakan sekolah yang berada desa Jangkaran yang merupakan desa Tangguh Bencana, jadi klop,” ujar Untung.
Sementara itu, Kepala BPBD DIY, Gatot Saptadi mengatakan, tujuan pencanangan SSB tersebut agar guru dan siswa dapat mandiri dalam mengantisipasi terhadap potensi bencana yang ada.
“Dengan SSB ini kita mencoba untuk masuk kedalam kurikulum pendidikan agar mampu menciptakan manusia yang tangguh dalam menyikapi lingkungannya. Kami berharap agar SSB dapat menularkan ke sekolah-sekolah lainnya,” harap Gatot.
Menurut Gatot saat ini kesiapsiagaan bencana merupakan pelajaran baru diajarkan pada ekstrakurikuler. Sedangkan untuk masuk kedalam intrakurikuler, tergantung kepada pemerintah daerah masing-masing.
© Copyright 2024, All Rights Reserved