Ramainya pemberitaan media tentang bangunan yang terpendam di situs megalitikum Gunung Padang yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, turut mendongkrak minat masyarakat berkunjung ke tempat wisata tersebut. Sepanjang libur lebaran tahun ini, Gunung Padang setiap harinya dikunjungi oleh ribuan wisatawan.
Kepada pers, Kamis (23/08), Koordinator Juru Pelihara Situs Gunung Padang Nanang mengatakan, peningkatan kunjungan para wisatawan terjadi sejak hari H hingga H+4 lebaran. Jika dibandingkan dengan hari libur biasa, jumlah kunjungan mengalami peningkatan signifikan. “Perhari bisa mencapai ribuan orang. Rata-rata dari luar Cianjur, seperti Bandung, Jakarta, Yogya, Tangerang, Bogor, bahkan dari luar negeri,” tuturnya.
Dikatakannya, para wisatawan ini sebagian besar adalah merupakan pengunjung baru. “Mereka kebanyakan penasaran, ingin membuktikan kebenaran informasi seperti yang sering diberitakan oleh media,” ujarnya.
Seperti pengakuan, fitriani, 20. Warga Jakarta itu mengaku, jika dirinya baru pertamakali mengunjungi Situs Gunung Padang. Selain mengisi libur sekolah, dirinya juga tertarik mengunjungi situs untuk melihat langsung sisa peninggalan sejarah. “Sebelumnya dengar-dengar aja dari media, kebetulan libur panjang, sempatin waktu ke sini,” katanya.
Pemeliharan situs Gunung Padang mengatakan, pada Selasa (21/08) lalu saja, jumlah pengunjung yang terdaftar sekitar 2.500 pengunjung. “Pengunjung sudah mulai datang ke Gunung Padang sejak kemarin. Kemarin tercatat 2.500 orang, hari ini sepertinya semakin banyak,” kata Cecep, anggota Juru Pelihara Situs Gunung Padang.
Khusus musim liburan kali ini, petugas memasang tarif untuk naik ke kawasan puncak Gunung Padang, yaitu Rp2.000 per orang. Di hari-hari biasa, tidak ada pungutan biaya apapun untuk naik ke kawasan Gunung Padang.
“Tarif ini diberlakukan bukan untuk memanfaatkan momen liburan, tapi untuk membayar masyarakat yang dilibatkan dalam memandu dan menjaga para wisatawan, juga untuk membersihkan lokasi setiap sore dan pagi hari,” terang dia.
Petugas atau juru pelihara Gunung Padang sendiri kewalahan melayani serbuan wisatawan itu. “Banyak petugas yang mudik. Dari 30 petugas, sekarang hanya tinggal setengahnya. Kami terpaksa minta bantuan dari masyarakat untuk mengatur segalanya, termasuk lalu lintas dan parkiran,” kata Cecep.
Disisi lain, membludaknya pengunjung Situs Gunung Padang memberikan berkah bagi para pedagang. Dedi, 40, penjual es krim, mengaku, pendapatan pada libur lebaran kali ini meningkat 2 kali lipat dibandingkan libur hari biasa.
Imbas serbuan pengunjung ini, lalu lintas ke kawasan Gunung padang pun macet karena jumlah wisatawan yang terus berdatang tidak seimbang dengan lebar jalan dan luas lahan parkir. Ini diperparah dengan kondisi jalan ke lokasi yang masih berbatu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved