Bencana tanah longsor di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Senin (11/05) malam, membuat akses jalan menuju Malang, tertutup. Pembersihan material longsor yang terjadi di jalur selatan Lumajang, tepat pada kilometer 59 Piket Nol, masih terus dilakukan.
Batu gunung dan material tanah longsor tersebut menutup badan jalan dengan panjang longsoran mencapai 15 meter dan lebarnya 5 meter. Akibatnya, kendaraan tidak bisa melalui jalur terpendek dari Lumajang menuju Malang ini.
“Yang sulit itu bebatuan besar yang ikut longsor, sehingga butuh alat berat untuk menyingkirkannya. Selain itu kondisi tebing Piket Nol juga perlu diperkuat agar tidak terjadi longsoran susulan,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Ribowo, Selasa pagi.
Diterangkannya, sejumlah petugas BPBD bersama unsur TNI dan Polri serta masyarakat setempat tengah melakukan pembersihan sejak kemarin.
Ribowo mengatakan, jalur selatan yang berada di lereng Gunung Semeru itu memang rawan longsor. BPBD Lumajang mencatat belasan titik di kawasan tersebut yang rawan longsor.
Sejumlah rambu juga sudah dipasang, sehingga pengguna jalan yang melintas di Piket Nol harus ekstra hati-hati untuk menghindari reruntuhan longsoran, utamanya batu gunung yang berasal dari muntahan material G Semeru yang ada di sisi utara jalur Piket Nol. Selain rawan longsor, kata dia, jalur selatan lereng Gunung Semeru tersebut juga rawan pohon tumbang pada saat hujan deras yang disertai angin kencang. "Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memangkas sejumlah pohon yang rawan tumbang di jalur selatan tersebut," katanya.
Kepada warga diimbau ekstr hati-hati saat melewati jalur Piket Nol pada saat hujan karena jalan licin, berlumpur, rawan pohon tumbang dan bukit tersebut rawan longsor berupa tanah atau bongkahan batu besar yang dapat menimbun badan jalan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved