Badan Meteorologi,m Klimatologi dan Geofisika Provinsi Sulawesi Barat menyampaikan peringatan. Masyarakat yang ada di Kabupaten Mamuju, diminta waspada terhadap ancaman angin puting beliung. Angin puting beliung berpotensi terjadi di Kota Mamuju khususnya di waktu sore hari.
Demikian peringatan yang disampaikan Kepala Stasiun BMKG Kabupaten Majene, Edy Sofyan, di Mamuju, kemarin malam. Diterangkan Edy ancaman angin puting beliung berpotensi terjadi di Mamuju setiap saat, khususnya di waktu sore hari. Sebab, di saat ini Mamuju sedang terjadi musim pancaroba.
Lebih lanjut Edy menerangkan, musim pancaroba, merupakan musim yang tidak menentu karena cuaca seperti hujan kemudian tiba-tiba bisa berubah menjadi panas. Perubahan drastis ini yang menjadi pemicu munculnya angin puting beliung. "Puting beliung umumnya terjadi saat sore hari, yang ditandai dengan cuaca yang panas kemudian terasa gerah," terang dia.
Setelah itu, biasanya akan muncul awan hitam yang menjulang tinggi atau dikenal dengan nama awan "Cumulonimbus". Nah, jika awan itu muncul, setelah itu yang terjadi adalah angin puting beliung.
Edcy mengingatkan, musim pancaroba masih akan berlangsung di Mamuju. Pihaknya hingga kini belum bisa memperdiksi kapan pancaroba itu berakhir. “Karena itu puting beliung masih mungkin timbul, dan mesti diwaspadai masyarakat.”
Dikatakan Edy pula, selain di Mamuju, sejumlah kota lainnya di Provinsi Sulbar seperti Kabupaten Majene dan Kota Polewali, Kabupaten Polman, juga berpotensi dihantam puting beliung. Daerah-daerah tersebut juga tengah mengalami musim pancaroba.
© Copyright 2024, All Rights Reserved