Di tengah kondisi Indonesia yang marak dilanda bencana, belasan anggota Komisi V DPR, sejak Selasa (26/10) malam ke Italia untuk kunjungan kerja. Belum lagi bencana banjir bandang Wasior tertangani, musibah tsunami di Mentawai dan meletusnya Gunung Merapi, susul menyusul.
Ironisnya mereka tidak menyampaikan rencana keberangkatan ke publik, seperti sudah digariskan oleh pimpinan Dewan.
"Ya, sudah berangkat tadi malam. Tapi informasi lebih jauhnya silakan saja tanyakan pada ketua rombongan," kata anggota Komisi V DPR Saleh Husin, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/10).
Saleh enggan menjelaskan lebih jauh perihal kunjungan tersebut. Namun dia membenarkan jika studi banding dilakukan dalam rangka penyusunan RUU Rumah Susun.
Dijadwalkan kunjungan ini selama lima hari. Mereka yang berangkat adalah Yasti Soepredjo Mokoagow dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) dan Muhidin Mohamad Said dari Fraksi Partai Golkar, masing-masing selaku ketua delegasi.
Kemudian ada empat orang dari Fraksi Partai Demokrat, tiga dari dari Fraksi Partai Golkar, dua dari FPDI-Perjuangan, dua orang dari FPPP, lalu masing-masing satu orang dari FPKS, FPKB dan F-Gerindra.
Padahal sebelumnya pimpinan dewan melalui Waki Ketua DPR Priyo Budi Santoso sudah mengingatkan kunjungan ke luar negeri harus dilakukan secara transparan. Sikap diam-diam ini bertentangan dengan instruksi pimpinan dewan
Salah satu caranya dengan menyampaikan ke publik maksud dan tujuan studi banding sebelum dan sesudah melakukan perjalanan. Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh anggota Komisi V.
© Copyright 2024, All Rights Reserved