Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberhentikan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro. Surat Keputusan (SK) pemberhentian Ismed sudah dilayangkan Selasa (05/05) kemarin.
“SK (pemberhentian)-nya sudah kemarin," terang Deputi Bidang Usaha Agro dan Industri, Kementerian BUMN, Muhamad Zamkhani kepada pers, di Jakarta, Rabu (06/05).
Tidak dijelaskan, alasan pemberhentian mendadak Ismed. Padahal, masa jabatan Ismed baru akan berakhir pada 2016 mendatang. Zamkhani meminta awak media menanyakan langsung pada Menteri BUMN.
Kementerian BUMN juga belum memutuskan sosok yang bakal menempati kursi yang ditinggalkan Ismed. Untuk pelaksana tugas (Plt), pihaknya menyerahkan kepada komisaris.
Terkait pemberhentiannya, Ismed mengaku tidak mempersoalkannya. Sejak awal dipercaya sebagai Dirut RNI pada awal 2012, Ismed telah siap bila diberhentikan sewaktu-waktu oleh pemegang saham, karena jabatan adalah sebuah amanah.
“Saya tidak mau berbicara itu. Saya anggap sudah tutup buku. Saya harus siap, untuk diangkat dan diberhentikan. Waktu saya diberi amanah, saya siap juga mengembalikan amanah tersebut," ujar Ismed, kepada pers, Rabu.
Ia mengatakan, sejak awal tidak ingin berlama-lama memegang posisi Direksi BUMN. “Saya di awal jadi dirut sudah berkomit untuk menjabat hanya 3 sampai 4 tahun. Saya nggak mau sampai 5 tahun. Saya menjabat di RNI sampai berhenti sudah 3 tahun 2 bulan," ujarnya.
Selama menjadi pimpinan tertinggi di RNI, Ismed mengaku banyak belajar mengenai persoalan gula hingga kelapa sawit. Selain memperoleh pengalaman berharga, Ismed telah meletakkan prinsip tata kelola perusahaan yang bersih dan transparan.
"Paling tidak selama menjadi dirut, saya sudah meletakkan dasar transformasi. Saya merombak budaya feodal yakni suap dan komisi yang terjadi belasan tahun di perusahaan. Meskipun transformasi yang saya jalankan masih belum sempurna," ujarnya.
Ismed berharap kepada siapa pun yang menggantinya, bisa melanjutkan transformasi di tubuh RNI, yang memiliki berbagai lini bisnis seperti sawit, gula, peternakan hingga perdagangan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved