Harga daging sapi di pasaran saat ini melambung tinggi berkisar antara Rp80 ribu sampai Rp90 ribu. Hal ini diyakini menurunkan tingkat konsumsi daging di masyarakat. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta Menteri Pertanian Suswono untuk mencari tahu penyebab tingginya harga daging sapi tersebut.
“Saya meminta kepada Mentan untuk cek supply and demand apakah cukup atau tidak? Langkah-langkah harus segera dilakukan. Kalau tidak maka harga daging akan terus meningkat," ujar Hatta kepada pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/02).
Kata Hatta, harga daging per kilogram saat ini antara Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu terlalu tinggi untuk masyarakat. Akibatnya, konsumsi daging menurun. Padahal, pemerintah perlu meningkatkan konsumsi daging perkapita.Disamping itu, tingginya harga membuat pendapatan pedagang menurun.
Ada beberapa kemungkinan penyebab tingginya harga daging, yakni kurangnya suplai. Jika ternyata suplai daging cukup, ujar Hatta, kemungkinan ada masalah di distribusi atau tata niaga yang berjalan tidak baik.
“Suplai tidak cukup itu bisa diakibatkan oleh karena demand meningkat atau demand per kapitanya tetap tetapi suplainya kurang. Saya minta ini dicek karena yang hitung ini ada di Kementan. Saya sudah minta untuk dilakukan koordinasi sesegera mungkin," ujar Hatta.
Hatta tidak menutup kemungkinan dugaan permainan kartel, terkait melambungnya harga daging tersebut. ”Kita jangan munafikan masalah ini. Bisa ada, bisa tidak. Apalagi KEN (Komite Ekonomi Nasional) sudah sinyalir ada penemuan di lapangan. Oleh sebab itu, saya minta agar KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) bekerja dan audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) melakukan itu supaya kita sekaligus membenahi," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved