Komunitas pendidikan harus memperhatikan keseimbangan antara pendidikan nalar (otak) dan pendidikan karakter (hati). Pendidikan karakter harus diajarkan secara sistematis, kongkrit, dipraktekkan dan disesuaikan dengan umur siswa.
Pesan itu disampaikan oleh Wakil Presiden Boediono pada pembukaan Tanwir Muhammadiyah 2012 di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Kamis (21/06). “Saya menekankan soal pentingnya menanamkan nilai-nilai universal kemanusiaan dan nilai-nilai kebangsaan atau kewarganegaraan sejak dini," ujar Wapres.
Boediono berharap pendidikan karakter diajarkan secara sistematis, kongkrit, dipraktekkan dan disesuaikan dengan umur anak. “Dalam konteks Muhammadiyah, bisa ditambahkan dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.”
Kata Wapres, kemanusiaan, ke-Indonesiaan, dan ke-Islaman harus diajarkan menyatu sebagai satu sistem nilai yang utuh dan koheren. Jabaran kongkrit dan operasionalnya, sambung Wapres, merupakan tantangan di masa depan Muhammadiyah dan dunia pendidikan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved