Artis Olivia Zalianty mengaku tidak ada hal yang pantas dicurigai terkait perjalanannya ke Maladewa bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), Wakil Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin dan kakaknya, Marcella Zalianty yang belakangan tersebar di youtube. Olivia mengaku itu adalah perjalanan dalam rangka penjajakan bisnis.
Olivia mengatakan, ada orang yang sengaja memanfaatkan video yang direkamnya itu ke hal negatuf yang menjadi disalah artikan. Sebelum video itu beredar, ia sempat diteror oleh orang tak dikenal yang meminta imbalan uang.
Cerita itu disampaikan Olivia dalam konferensi persnya di Scuba Kingdom, Senayan Jakarta, Minggu (23/03) malam. Olivia mengaku paling bertanggung jawab atas persoalan ini. Sebab, dirinya lah yang mengajak Marcella pergi ke Maladewa bersama Ical. Dan dialah yang merekam aktifitas perjalanan itu dengan kameranya sendiri pada tahun 2010. Namun, ada oknum yang menggunakan video ini ke hal-hal yang menjadi disalah artikan. “Video ini dibuat treatment negatif oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Olive, sapaan akrab pesinetron itu.
Olivia menambahkan, perjalanannya bersama ketua umum partai Golkar tersebut dalam rangka pariwisata dan bisnis. Perjalanan ini pun bukan suatu perjalanan yang sifatnya rahasia. Jadi, tidak mungkin melakukan hal yang aneh-aneh.
Olivia mengatakan, tidak hanya mereka berempat yang ikut dalam perjalanan tersebut. Ia mengatakan, ada sekitar 10 orang yang ikut, tanpa menyebut nama.
Olivia mengaku, hubungan keluarganya dengan keluarga Ical sangat dekat. Olivia mengaku kedua keluarga kenal sudah lama. Maka dari itu, Ical mengajaknya untuk pergi ke Maldive karena Ical tahu Olivia suka alam dan diving.
Olivia tidak tahu apakah kasus video ini bermuatan politik. Sebab, dirnya dan keluarganya tidak mengerti politik. Olivia pun mengaku bukan orang politik atau juru kampanye dari partai politik tertentu. “Saya bukan orang politik, saya olahragawan. Tapi, saya tahu politik sangat kejam,” kata Olivia.
Olivia mengatakan, kameranya diserahkan kepada juru kameranya untuk disimpan dan diedit. Namun, file dan memori kamera tersebut hilang yang tidak diketahui siapa yang mengambilnya. “Mungkin orang yang dekat, tapi saya tidak tahu,” katanya.
Olivia mengaku, sebelum video itu beredar, dirinya sempat mendapat teror. “Sempat diteror sejak dua bulan yang lalu hingga ada yang minta nominal yang besar. Tapi kita cuekin aja," katanya.
Meski begitu, Olivia mengaku belum berencana untuk melaporkan persoalan ini kepada penegak hukum. Ia tidak mau terjebak terbawa situasi dalam upaya kampanye hitam yang dilakukan penyebar video tersebut.
“Nanti kita juga mau bicara, tapi semuanya lagi sibuk. Pak Ical juga lagi musim kampanye. Keluarga kakak saya juga sibuk semuanya. Nanti kita lihat perkembangannya,” tandas Olivia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved