Presiden Afganistan Ashraf Ghani, mengecam keras praktek penyiksaan yang dilakukan Central Intelijen Agency (CIA) yang terungkap dalam sebuah laporan Senat AS. Tindakan badan intelijen AS itu melanggar semua prinsip hak asasi manusia dan merupakan bagian dari lingkaran kekerasan.
“Pemerintah Afganistan mengecam tindakan tak berperikemanusiaan itu. Tak ada pembenaran apa pun untuk perbuatan semacam itu di dunia modern saat ini," ujar Ghani dalam konferensi pers di Kabul, Rabu (10/12).
Dalam laporan Senat AS itu disebutkan, penyiksaan yang dilakukan CIA terhadap para tersangka anggota Al Qaeda jauh lebih brutal dari yang diduga selama ini. Dengan tindakan brutal itu, CIA masih gagal menghasilkan informasi yang berguna.
“Penyebab saya ingin mengatakan hal ini kepada rakyat Afganistan adalah untuk menunjukkan posisi negeri ini terkait laporan Senat AS tersebut," ujar Ghani.
Ghani mengatakan, telah mendapatkan laporan Senat AS setelab l 498 halaman tersebut dan telah membacanya membaca kata demi kata. “Ini adalah sebuah lingkaran kekerasan. Saat seseorang disiksa dengan kejam, pembalasannya juga akan sangat kejam. Maka, lingkaran kekerasan dan kekejaman tercipta," ujar Ghani.
Salah satu lokasi rahasia CIA yang digunakan untuk melakukan penyiksaan dikenal dengan nama "Lubang Garam" dan terletak tak jauh dari pangkalan angkatan udara Bagram di Afganistan.
“Sayangnya, laporan itu menunjukkan bahwa saudara-saudara kita bangsa Afganistan menjadi korban penyiksaan itu dan hak-hak mereka dilanggar," tambah Ghani.
Ghani mengatakan, yang lebih menyakitkan adalah dalam laporan itu dipaparkan bahwa orang-orang yang disiksa itu sebagian besar tidak bersalah dan benar-benar terbukti tidak bersalah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved