Presiden Afganistan Hamid Karzai menuding Amerika Serikat dan Taliban bekerja sama untuk meyakinkan warga Afganistan bahwa aksi-aksi kekerasan akan bertambah buruk kalau pasukan asing ditarik dari negara itu tahun depan. Pernyataan itu disampaikan Karzai menyusul serangan bom bunuh diri pada Sabtu (10/03) di Kementerian Pertahanan Afghanistan.
Karzai pada Minggu (10/3), mengatakan, serangan bunuh diri itu menunjukkan bahwa Taliban melakukan hal itu demi kepentingan Amerika. Ia menuduh Taliban dan AS bekerja sama untuk meyakinkan warga Afganistan bahwa aksi-aksi kekerasan akan bertambah buruk kalau pasukan asing ditarik dari negara itu tahun depan.
Menyusul serangan itu, konferensi pers yang sedianya akan diadakan oleh Menteri Pertahanan Amerika yang baru Chuck Hagel di Kabul, Afghanistan, dibatalkan atas alasan keamanan.
Pejabat AS tidak menjelaskan masalah keamanan yang dimaksud, tapi kemarin, 2 serangan bunuh diri, satu di Kabul dan satu lagi di Khost, Afganistan timur, menewaskan 19 orang. Serangan di Kabul itu ditujukan pada kementerian pertahanan Afghanistan, ketika Hagel baru tiba di negara itu.
Tuduhan itu dibantah dengan tegas oleh komandan pasukan Amerika di Afghanistan. Jenderal Joseph Dunford mengatakan, “kami telah berjuang dengan keras selama 12 tahun dan menumpahkan banyak darah, dan kami tidak pernah berpikir untuk memanfaatkan kekerasan dan ketidakstabilan untuk kepentingan kami.”
Karzai dalam pidatonya menyatakan, serangan bunuh diri yang menewaskan 19 orang itu menunjukkan bahwa Taliban melakukan hal itu demi kepentingan Amerika. Taliban, ujar dia, berusaha menakut-nakuti rakyat bahwa serangan-serangan semacam ini akan terus terjadi kalau pasukan asing ditarik dari negara itu.
Karzai sebelum ini pernah mengancam ia akan bergabung dengan Taliban dan menyebut pasukan NATO sebagai tentara pendudukan yang hanya ingin menjarah kekayaan negara itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved