Kericuhan pada Musyawarah Wilayah XVI Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan akan bermuara ke polisi. Ketua terpilih akan membawa pelaku ke jalur hukum, jika hasil penyidikan kepolisian menyatakan pelaku bersalah.
"Saya akan dorong kasus tersebut ke kepolisian," kata Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel Saharuddin Alrif, kepada pers, di Makassar, Minggu (23/01).
Saharuddin mengungkapkan, kericuhan dalam Muswil, hal biasa sebagai dinamika organisasi. Tetapi, jika terbukti kericuhan Minggu pagi itu didalangi oknum eksternal atau bukan peserta, ia memastikan akan berlanjut ke ranah hukum.
Informasi yang berkembang, sejumlah orang dari luar menyerang ke arena Muswil. Info itu sedang didalami, untuk memastikan kebenarannya. Yang pasti, masalah itu harus segera diselesaikan. Saharuddin memercayakan kepada pihak kepolisian untuk menuntaskannya.
Sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel periode 2011-2016, Saharuddin berjanji menyelesaikan kelengkapan pengurus baru, hingga pekan depan. Dengan begitu roda organisasi bisa segera dijalankan.
Program pertama yang akan dilakukan, konsolidasi dengan berbagai elemen kader di tubuh Pemuda Muhammadiyah. Saharuddin juga akan melakukan safari ke daerah-daerah mengunjungi struktur pengurus di tingkat kabupaten/kota untuk membicarakan program kerja kedepan.
Yang paling penting, dengan latar belakangnya sebagai pengusaha, Saharuddin, akan berupaya mengoptimalkan potensi kewirausahaan pemuda anggota Muhammdiyah.
Saharuddin terpilih sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel, di Hotel Clarion, Makassar. Ia mengumpulkan 234 suara dari total 402 hak suara. Ia mengungguli sejumlah kandidat lain, yang bertahan sampai akhir.
Mereka, anggota DPRD Sulsel Muhtar Tompo, 94 suara, fungsionaris Pemuda Muhammadiyah Mahyuddin 31 suara, anggota KPU Sulsel Samsir Rahim 20 suara dan fungsionaris Pemuda Muhammadiyah Syahrir Rajab 18 suara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved