Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap Mahkamah Konstitusi (MK) bersikap adil dalam menangani gugatan sengketa hasil pemilihan presiden. Hakim MK diminta untuk menjunjung tinggi akuntabilitas, kredibilitas dan transparasi.
“MK bisa mengemban tugasnya dengan benar, seadil-adilnya dan tentunya dengan penuh akuntabilitas, kredibilitas dan tranparansi," ujar SBY dalam rapat kabinet terbatas di kantor Presiden, Jakarta, Senin (04/08).
Presiden mengatakan, setelah secara resmi pasangan Prabowo-Hatta mengajukan gugatan terhadap hasil Pilpres, maka bola kini berada ditangan MK. Tugas negara dalam hal ini adalah mengawasi prosesnya.
“Negara termasuk kita semua, pemerintah wajib memastikan segala sesuatunya berlangsung damai dan demokrasi. Kewajiban kita untuk mengawalnya dengan baik," ujar SBY.
SBY mengatakan, dirinya akan mengawal proses transisi kepemimpinan agar berjalan dengan baik. “Ide semacam transisi, hand over atau pengalihan kekuasaan dari presiden lama ke presiden baru atau pemerintah lama ke pemerintah baru, itu ide saya beberapa bulan lalu," ujar SBY.
Menurut SBY, proses transisi kepemimpinan akan menjadi tradisi yang baik bagi politik di Indonesia. Dirinya juga akan proaktif berkomunikasi dengan presiden dan wakil presiden yang baru.
“Sampai MK menetapkan secara resmi siapa Presiden dan Wapres terpilih pada 2014 nanti. Segera setelah itu, saya akan proaktif untuk berkomunikasi dengan presiden dan wapres terpilih karena itu ide dan pikiran saya, sehingga transisinya bagus," ujar dia.
Sesuai UU yang berlaku, lanjut SBY, pemerintahan yang saat ini punya tanggung jawab dan tugas untuk menyiapkan RAPBN 2015. SBY juga menjembatani komunikasi pemerintahan yang lama dengan pemerintahan yang baru.
“Saya kira begitu etika dan proses yang baik dalam transisi. Itu penting, agar tidak terjadi isu politik baru. Sabar dulu, sampai dengan MK memutus, apa yang diadukan oleh pasangan Prabowo-Hatta," tandas SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved