Di tengah-tengah hadirnya tantangan untuk mewujudkan kehidupan antar umat beragama, perlu terus meneguhkan semangat yang dimiliki Bangsa Indonesia untuk mengelola perbedaan berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
Demikian pesan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Perayaan Natal Nasional 2012 di Jakarta Convention Center, Kamis malam (27/12). “Meningkatkan saling pengertian, toleransi, dan kerja sama di antara semua komponen bangsa adalah sesuatu yang mutlak dalam kehidupan kita. Kita tidak boleh tercabik-cabik oleh perbedaan, apalagi oleh kebencian dan kekerasan," ujar Kepala Negara.
Semua yang kita lakukan haruslah bermuara pada tekad sejati untuk mewujudkan masyarakat yang makin adil, makin demokratis dan makin sejahtera. “Kita harus senantiasa menjunjung tinggi prinsip humanisme, pluralisme, persaudaraan, kerukunan, dan kekeluargaan. Sebaliknya, kita harus menghindarkan diri dari pemaksaan kehendak," ujar Presiden.
SBY menegaskan, agama juga tidak boleh menjadi tameng untuk memperjuangkan kepentingan sempit golongan. “Kita semua percaya bahwa bangsa Indonesia akan tetap menjadi bangsa yang besar jika nilai-nilai agama diamalkan secara benar oleh setiap pemeluknya.”
Agama menuntun pada pentingnya berbagi kebaikan dan melarang untuk berbagi keburukan dan kebencian. “Di tengah perayaan Natal tahun ini, saya mengajak Saudara untuk berbagi kepercayaan dan aksi mulia sebagai bagian dari upaya kita membangun masyarakat yang makin cerdas, unggul, dan berbudi pekerti," imbau SBY.
SBY berharap, dalam meyongsong tahun baru, bangsa ini semakin dewasa dalam berpolitik. “Saya berharap tahun depan ketika kita mulai memasuki tahun politik, semua pemimpin politik, agama, dan tokoh masyarakat dapat bersama-sama berpartisipasi dalam upaya mendewasakan kehidupan politik kita," ujar Presiden SBY.
Kepala Negara mengatakan, dirinya percaya, etika politik dan ajaran tentang kebaikan dan moral akan membantu menemukan jalan untuk setiap masalah dan tantangan yang dihadapi. “Kita adalah bangsa yang besar, terlalu besar untuk dikalahkan oleh kepentingan sempit pribadi, kelompok, dan golongan,” tandas Presiden SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved