Diakui atau tidak, sebagai sebuah fakta, perjudian di Indonesia sudah menyentuh masyarakat secara luas dan sangat sulit untuk dihilangkan.
Beragam aspek bisa dijadikan alasan, mengapa perjudian tidak bisa diberantas. Selain faktor budaya yang kental yang melekat di sebagian suku (daerah) yang ada di Indonesia, juga sebagian besar pemain judi yang ada berasal dari suku Tionghoa, dimana berjudi sudah menjadi tradisi.
Dengan kondisi yang demikian, akhirnya perjudian di Indonesia dilakukan secara “terang-terangan”, namun tidak dilegalisir oleh pemerintah Indonesia. Sehingga pendapatan dana dari sektor perjudian tidak bisa dimanfaatkan oleh pemerintah guna meningkatkan pembangunan. Akhirnya, dana-dana siluman yang berasal dari perjudian hanya dinikmati oleh oknum tertentu saja. Bahkan bisa jadi dipergunakan untuk menggerakkan beragam kegiatan lainnya.
Melihat kondisi yang demikian, sudah sepantasnya dicarikan jalan untuk memecahkan persoalan ini. Sehingga mudaratnya bisa diperkecil, sementara manfaatnya bisa dimaksimalkan bagi kepentingan pembangunan dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat kebanyakan.
Guna mendapatkan pandangan tentang hal ini, koresponden Politikindonesia.com Abdurrahman Hilabi di Malaysia mewawancarai Shu Tie Hua, seorang Junket dan pengelola meja casino di Genting Highland, Malaysia. Kutipannya:
{Sudah berapa lama Anda menggeluti dunia perjudian?}
O..sudah cukup lama. Lebih dari 20 tahun.
{Bagaimana Anda menempatkan profesi Anda disini?}
Ya, kita dagang. Ada orang ingin main disini, kebetulan kita kenal, kita beri modal untuk bermain. Ya kita service sebaik mungkin.
{Bagaimana pandangan Anda tentang perjudian disini. Sementara Malaysia, kan jelas Islam sebagai agama negara. Dan Islam melarang perjudian?}
Nah, sebagai {junket}, tentu kami tidak begitu memikirkan urusan politik negara. Bisa jadi, pemerintah Malaysia memandang bahwa soal perjudian itu menyangkut kultur etnis yang ada disini. Sehingga pemerintah berpikir, daripada sibuk dan menghabiskan waktu serta biaya untuk melakukan operasi, lebih baik di lokalisasi. Dengan demikian, tingkat pengawasannya bisa diperketat. Bila warga negara Malaysia dan para pengelola casino disini melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan, maka pemerintah tidak bertele-tele. Tindakannya jelas dan tegas. Tidak ada kompromi. Itu yang kami alami di Genting.
{Menurut Anda, seberapa besar manfaatnya Genting bagi pemerintah Malaysia?}
Lho, kami ini orang dagang. Dari sisi ekonomi, tentu sangat banyak. Karena di Genting ini kan bukan hanya para penjudi yang dating, ada juga wisatawan yang tidak suka berjudi. Ini kan mendatangkan devisa bagi Malaysia. Dari Indonesia saja cukup banyak yang kamin layani. Hampir 50% pemain yang ada disini, kan dari negara Anda. Dari sisi pajak, tentu pemerintah Malaysia cukup banyak mendapatkannya. Dari segi ketertiban dan keamanan, jelas sekali manfaatnya.
{Bagaimana pandangan Anda, jika Indonesia menerapkan lokalisasi perjudian, seperti disini?}
Yang pasti, Genting akan merasakan pengaruhnya. Sebab, bila Indonesia melakukan hal serupa dengan Malaysia, maka kami sebagai {junket} akan kehilangan sebagian besar dari pendapatan kami. Begitu juga pemerintah Malaysia akan kehilangan devisa.
Oleh karena itu, tentu Bandar-bandar casino yang ada disini, kurang setuju bila Indonesia melokalisasi perjudian. Di negara Anda, kan kebetulan soal perjudian selalu dipermasalahkan, padahal soal ini tidak perlu dipermasalahkan. Buat saja aturan dan ketentuan yang ketat. Kami pikir itu bisa selesai. Bisa-bisa kami akan pindah ke Indonesia, bila lokalisasi itu benar dilakukan pemerintah Anda karena pemainnya banyak dinegeri Anda.
{Menurut Anda, kenapa di Indonesia hingga saat ini tidak bisa dibuka seperti disini?}
Wah ini pertanyaan yang cukup menarik. Seperti yang kami katakan tadi, tentu Genting punya kepentingan agar Indonesia tidak buka.Begitu juga dengan Australia. Nah, bagaimana caranya agar Indonesia tetap tidak buka, itu kan orang punya urusan. Jika Genting membuang keuntungannya sebesar US$100.000 saja setiap bulan untuk dibagi-bagikan untuk menghambat itu semua, kan bisa. Belum casino di Australia. Nilai itu kan sangat kecil bagi pengelola disini. Hampir tidak ada artinya bila disbanding dengan keuntungan yang diperoleh.
{Apa resikonya bila Indonesia melakukan lokalisasi terhadap perjudian?}
Ya tidak ada. Paling-paling oknum petugas kehilangan rezeki. Tapi kan pemerintah mendapat keuntungan dari pajak. Buat saja transparan semuanya. Pasti semua orang jadi mengerti. Daripada seperti sekarang, Indonesia bilang pemerintahnya melarang perjudian, tapi kami sendiri sering iseng main judi di Pulau dan di Jakarta.
Mungkin beda ya, sikap pemerintah Anda dengan pemerintah Malaysia. Disini semua tegas dan jelas. Kalau tidak bisa dan dilarang oleh pemerintah, ya tidak bisa. Apapun caranya.(*)
© Copyright 2024, All Rights Reserved