Wakil Presiden, yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla menyatakan terkejut dan kecewa terhadap anggota DPR dari partainya yang terlibat skandal seks, apalagi rekamannya beredar luas di kalangan DPR dan pers.
Kekecewaan Kalla itu, diungkap Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat (1/12). Jusuf Kalla telah bertemu dengan Agung Laksono untuk membicarakan terjadinya skandal seks ini. Skandal ini melibatkan YZ salah satu Ketua DPP Golkar. YZ juga menjabat Sekretaris Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR RI. "Beliau sangat terkejut dan tidak menyangka karena di luar perkiraan selama ini," kata Agung.
Kalla kecewa karena citra partai tercoreng oleh tindakan kadernya yang menjadi pengurus di DPP. Karena itu, Golkar membentuk tim untuk menindaklanjuti penyelesaian kasus ini.
Tim terdiri atas Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono, Ketua DPP Golkar bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Syamsul Maarif, Ketua DPP Golkar bidang HAM dan Otonomi Daerah Muladi dan Sekjen DPP Golkar Soemarsono.
Agung mengungkapkan sejak Kamis malam telah menghubungi YZ, yang kini sedang melakukan kunjungan kerja ke Australia. Namun beberapa kali tidak berhasil menghubungi. "Saya harapkan siang ini bisa tersambung," katanya.
Agung berharap YZ segera pulang dan mendahului anggota rombongan lainnya agar segera bisa didengar penjelasannya. "Kita harapkan YZ segera pulang dari Australia agar kita bisa minta klarifikasi masalah ini pada kesempatan pertama setelah pulang," katanya.
"Berdasarkan klarifikasi itu, tentu akan ditindaklanjuti. Apabila memang benar sebagaimana tersiar, maka sudah barang tentu akan ada langkah-langkah selanjutnya,” katanya. Sanksinya antara lain pemecatan dari kepengurusan DPP Golkar dan recall dari DPR RI.
"Apabila memang benar seperti yang diberitakan selama ini, tentu akan ada tindakan-tindakan dari partai. Sanksinya antara lain pemberhentian dari kepengurusan partai dan penarikan dari keanggotaan DPR. Hak recalling ada di partai," katanya.
Agung mengungkapkan tim ini hanya akan fokus pada skandal seks saja. Apapun keputusannya akan didasarkan pada pertimbangan dan kepentingan berbagai segi. "Kepentingan lebih besar harus diutamakan. Sebagai manusia biasa tentu harus dijaga hak-haknya dan kewajibannya sebagai individu," katanya.
Dia mengingatkan azas praduga tak bersalah tetap diakui dan dijunjung tinggi dalam mencermati kasus ini. Persoalan akan semakin jelas setelah ada klarifikasi dari YZ.
© Copyright 2024, All Rights Reserved