Harga minyak global bergerak turun menyusul tingginya persediaan minyak. Kelompok industri American Petroleum Institute (API) dalam laporan pendahuluan menyatakan, stok minyak mentah AS meningkat 7 juta barel pekan lalu, jauh di atas 3,7 juta barel yang diperkirakan oleh analis dalam survei Reuters.
"Angka-angka API mengatur lagi untuk laporan besok, yang diperkirakan akan menunjukkan perbaikan," kata analis di Caprock Risk Management di Frederick, Maryland, Chris Jarvis, Rabu (21/10).
Minyak berjangka Brent untuk pengiriman Desember ditutup turun 10 sen menjadi US$48,71 per barel. Minyak mentah berjangka AS untuk November, juga berakhir turun 34 sen menjadi US$45,55 per barel.
"Ancaman berlebihnya pasokan membuat rally singkat seperti apa yang terjadi di akhir sesi hari ini," kata Analis Strategi Makro di Seaport GFlobal Securities, Richard Hastings.
Produksi Irak dan Libya yang kuat, serta sanksi nuklir Iran yang segera berakhir akan menambah pasokan dunia. Eksportir minyak utama di Timur Tengah memompa sekitar 2 juta barel per hari, lebih dari yang dibutuhkan saat ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved