Untuk mengantisipasi eskalasi ancaman terkini terhadap keamanan negara, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) tengah menyiapkan sejumlah pangkalan baru. Pangkalan ini berada di beberapa titik wilayah terdepan wilayah Indonesia yang disesuaikan dengan ekskalasi ancaman terkini.
Hal itu dikemukakan Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena Kasal), Laksamana Muda Tedjo Edhy. ”Selama ini, sebagian besar pangkalan TNI-AL berada di dalam wilayah RI, dan sesuai dengan tingkat ancaman yang berkembang, maka sejumlah pangkalan akan digeser ke titik-titik terdepan atau lingkar luar wilayah RI," ujarnya.
Pangkalan baru TNI-AL itu antara lain akan ditempatkan di Kupang (Nusa Tenggara Timur), Padang (Sumatera Barat), dan Merauke (Papua).
Tedjo menjelaskan, beberapa Pangkalan TNI-AL (Lanal) dan Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) yang akan digeser itu adalah Lantamal I Belawan (Padang) bergeser ke Aceh, Lantamal II Jakarta bergeser ke Padang, Lantamal VII Tanjung Pinang (Kepulauan Riau) bergeser ke Pontianak (Kalimantan Barat), Lantamal IV di Makassar (Sulawesi Selatan) bergeser ke Tarakan (Kalimantan Timur).
Selain itu, TNI-AL secara bertahap juga akan membangun Armada RI yang terbagi atas Komando Wilayah Laut I di Tanjung Pinang, II di Makassar, dan III di Biak atau Sorong (Papua).
"Pembagian itu disesuaikan dengan wilayah maritim yang terbagi atas tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia. Dengan begitu, seluruh perairan RI akan ter-{cover} dengan baik keamanannya. Sebagai negara kepulauan, kita harus mampu mengamankan lalu lintas kapal-kapal," ujarnya.
Pengembangan struktur organisasi TNI-AL dan penempatan pangkalan TNI-AL di lingkar luar wilayah RI itu, menurut dia, merupakan salah satu bentuk strategi gelar pertahanan untuk mengamankan wilayah maritim RI.
"Langkah itu akan disertai dengan penambahan personel dan armada pendukungnya, misalnya kapal patroli yang akan ditingkatkan kapasitasnya," demikian Tedjo Edhy.
© Copyright 2024, All Rights Reserved