Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas respon polisi yang penuh kekerasan dalam mengawal aksi demonstrasi yang terjadi selama sepekan lalu. Suasana di Taksim Square meriah ketika massa tahu pemerintah berusaha berkonsiliasi.
Ribuan warga Turki berkumpul di Taksim Square di Istanbul. Konsentrasi massa ini kembali terjadi setelah Wakil Perdana Menteri, Bulent Arinc, menyampaikan permintaan maaf. Protes atas rencana penggusuran taman Taslim ini telah berkembang menjadi protes antipemerintahan.
Arinc mengatakan bahwa protes adalah "sah dan adil" dan "penggunaan kekuatan yang berlebihan" oleh polisi adalah salah. Protes ini berawal dari gerakan menentang penghancuran taman publik, Gezi Park, yang kemudian menyebar ke banyak wilayah di Turki.
Suasana di Taksim Square yang selama beberapa hari menjadi basis berkumpulnya massa menjadi meriah ketika mereka menyadari bahwa pemerintah berusaha untuk berkonsiliasi. Pada hari itu demonstrasi berlangsung damai tanpa ada gas air mata.
Selain meminta maaf, Arinc juga menghimbau massa untuk menghentikan demonstrasi dan mengatakan bahwa hal ini sudah diambil-alih oleh "elemen teroris."
Konsiliasi yang ditawarkan oleh Arinc sangat kontras dengan jalur keras yang diambil oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, yang mengatakan aksi ini tidak demokratis.
Berbicara dalam kunjungannya ke Maroko, Erdogan mengatakan kepada para wartawan: "Ketika saya kembali dari kunjungan ini, masalah itu akan diselesaikan."
Sementara itu, stasiun televisi Turki NTV meminta maaf karena tidak menyiarkan masa-masa awal protes. Pimpinan ekskutif pemilik NTV, Cem Aydin, mengatakan kritik terhadap stasiun TV itu. “Para pemirsa kami merasa dikhianati," ia mengatakan setelah mengadakan rapat dengan para staf, beberapa diantara mereka mengundurkan diri sebagai protes akibat tidak adanya liputan tentang peristiwa ini.
Para demonstran beralih ke media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan dan mengkoordinasi demonstrasi yang akan mereka lakukan. Pada Selasa (04/06) kemarin, serikat buruh sayap kiri, Kesk, yang mewakili sekitar 240.000 pekerja di sektor publik memulai aksi mogok selama 2 hari dan menuduh pemerintah telah melakukan kesalahan. Federasi serikat buruh lain yaitu Disk, juga menyatakanakan bergabung dalam aksi mogok tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved